![]() |
Presiden Jokowi saat memimpin Rapat Terbatas Percepatan Penanganan Gangguan Tumbuh Kembang Anak (Stunting) |
JAKARTA ( KONTAK BANTEN) - Presiden Jokowi mendorong pemanfaatan
sistem elektronik untuk percepat penanganan stunting di daerah dengan
prevalensi yang tinggi.
Hal itu disampaikan Jokowi saat memimpin Rapat Terbatas (Ratas) mengenai
Percepatan Penanganan Gangguan Tumbuh Kembang Anak (Stunting) melalui
Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) di Istana Presiden,
Jakarta, Senin (2/1).
“Khusus untuk stunting Presiden menyarankan agar ditentukan di bawah
koordinasi Wakil Presiden, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan
Manusia dan Kebudayaan, serta Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga
Berencana Nasional (BUMN) untuk memilih bisa 20, 30, atau sampai 50
kabupaten/kota yang memang sudah baik nilai SPBE-nyadan juga stunting
yang tinggi agar apa yang sudah dilakukan di Sumedang ini bisa langsung
direplikasi,” ujar Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin usai
mengikuti ratas di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (2/1/).
Menkes mengungkapkan, di dalam ratas Presiden memberikan kesempatan
kepada Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir untuk memaparkan mengenai
keberhasilan program percepatan penurunan stunting dengan memanfaatkan
SPBE sebagai basis data. Sumedang juga termasuk salah satu kabupaten
yang memiliki nilai penerapan SPBE yang tinggi.
“Selain membangun sistem pemerintahan berbasis elektronik yang bagus, Sumedang juga sudah berhasil mengorkestrasi orangnya, bisnis prosesnya, dan sistem data elektroniknya menjadi satu sehingga beberapa program-program pemerintah, bukan hanya stunting sebenarnya, beliau juga sudah memperbaiki program kemiskinan, program kemudahan memberikan izin itu jadi jauh lebih baik,” kata Menkes.
Secara khusus, ungkap Menkes, Kepala Negara juga meminta Bupati Sumedang untuk membagi pengalaman dengan para kepala daerah lainnya mengenai penggunaan SPBE dalam mendukung percepatan penanganan stunting.
Membantu bupati dan wali kota di daerah-daerah yang memang
stuntingn-ya masih tinggi tapi nilai SPBE-nya mencukupi agar bisa segera
mengulangi suksesnya beliau,” ujarnya.
Menkes menambahkan, sistem elektronik yang digunakan untuk mendukung
program percepatan penanganan stunting di Sumedang ini juga mendapatkan
dukungan dari badan usaha milik negara (BUMN) Telkomsel, yang
terintegrasi mulai dari posyandu, puskesmas, dinas kesehatan, hingga ke
badan perencanakan daerah.
“Integrasi ekosistem ini yang terorkestrasi oleh Bupati inilah yang
mau kita replikasi. dan Dirut Telkomsel sudah setuju dan bersedia untuk
menyumbangkan aplikasinya di awal tahun baru 2023 untuk kabupaten/kota
lain yang membutuhkannya,” tandas Menkes.
Sementara itu, Dirut Telkomsel Hendri Mulya Syam mengungkapkan, untuk
mendukung program penanganan stunting yang dilakukan Pemerintah pihaknya
telah membangun platform Simpati.
0 comments:
Post a Comment