KOTA SERANG (KONTAK BANTEN) —Lebih dari sepekan, harga beras di pasaran melambung tinggi. Diperkirakan, kenaikan ini akan berdampak serius terhadap kesejahteraan masyarakat. Harga beras yang melonjak ini disebabkan oleh sejumlah faktor, salah satunya akibat gagal panen di beberapa daerah akibat cuaca yang tidak menentu.
Menurut pantauan, saat ini harga beras mengalami kenaikan harga yang relatif tinggi yakni hampir mencapai 20 persen dibandingkan dengan harga sebelumnya. Salah satu penjual beras yang berada di sekitar Padar Induk Rau, Syahrotul Umroh (24) mengaku, saat ini harga beras mengalami kenaikan yang cukup signifkan.
“Sekarang minimalnya Rp305 ribu per satu karung. Kalau kualitas premium hingga mencapai Rp320 ribu hingga Rp350 ribu per satu karung,” ujarnya, Minggu (27/8).
Dirinya menerangkan, bahwa harga beras sebelumnya, berkisaran mulai dari harga Rp280 ribu dan Rp290 ribu per satu karung. Hal tersebut karena saat ini harga dari tempat penggilingan beras pun juga alami kenaikan. Ia menuturkan, saat ini eceran untuk satu liter beras berkisar Rp10 ribu dan ada juga yang Rp12 ribu. Kenaikan tersebut salah satunya akibat banyak petani padi yang alami gagal panen atau juga mengalami puso di sebagian lahan padinya.
“Mau tidak mau kita juga jual laginya naik. Kenaikan tersebut juga bervariasi tergantung kualitas dari berasnya. Jadi macam-macam lah harganya. Rata-rata harganya naik Rp2 ribu per liter,”tuturnya.Jadi naiknya harga itu gara-gara panennya kurang bagus. Ada yang alami puso, jadi sebagian padinya itu tidak berisi. Ada juga yang bahkan gagal panen,” tambahnya.
Menurutnya, saat ini stok beras sedang tidak banyak. Karena memang petani banyak yang alami gagal panen. Hal tersebut membuat stok beras di pasaran pun menjadi berkurang.
“Jadi barangnya saja tidak banyak. Di sawah saja sudah mulai kosong, apalagi di kita yang menjual berasnya,” ucapnya
“Kita juga tidak stok beras. Malah kita kekurangan stok beras. Harapannya, ya semoga harga beras bisa kembali stabil lagi,” tambahnya.
Kemudian, pedang beras lainnya, Hakim (31) mengaku saat ini resah dengan harga beras yang alami kenailan harga tersebut. Pasalnya, pembeli yang membeli menjadi berkurang. Selain itu, stok beras pun terbatas dan tidak ada variasi beranya.
“Sekarang harga naik ga kira-kira, udah di Rp12,5 ribu per liter dan Rp13,5 ribu per liter. Padahal biasanya harga beras paling jual di harga Rp10 ribu dan Rp8 ribu,” ungkapnya.
0 comments:
Post a Comment