Banten, provinsi di ujung barat Pulau Jawa, menyimpan kekayaan kuliner yang tak kalah menarik dari destinasi wisatanya. Beribukota di Kota Serang, Banten dulunya merupakan bagian dari Jawa Barat sebelum dimekarkan pada 4 Oktober 2000. Provinsi ini memiliki beragam hidangan lezat yang patut dicoba, salah satunya adalah Rabeg.
Rabeg merupakan makanan khas Banten yang terbuat dari daging kambing atau sapi yang dimasak dengan rempah-rempah pilihan. Cita rasanya yang gurih, manis, dan sedikit pedas, berpadu sempurna dalam kuah hitam yang khas, tanpa menggunakan santan.
Lebih dari sekadar hidangan lezat, Rabeg juga menyimpan nilai historis yang tinggi. Konon, hidangan ini terinspirasi dari masakan yang ada di pelabuhan Rabigh, Arab Saudi. Pada masa pemerintahan Sultan Maulana Hasanuddin, raja Kesultanan Banten, beliau pernah mencicipi hidangan daging kambing di Rabigh saat menunaikan ibadah haji. Sekembalinya ke Banten, Sultan memerintahkan juru masaknya untuk menciptakan hidangan serupa. Dari sinilah cikal bakal Rabeg lahir. Nama "Rabigh" kemudian mengalami perubahan seiring waktu menjadi "Rabeg", dan menjadi salah satu ikon kuliner Banten.
Di Kota Serang, terdapat banyak warung makan yang menjajakan Rabeg, namun salah satu yang paling terkenal adalah Rabeg Kasemen Jembatan 2 Pak H. Muksin. Rumah makan ini telah berdiri sejak tahun 80-an dan kini dikelola oleh generasi kedua. Keistimewaan Rabeg di tempat ini terletak pada penggunaan daging kerbau sebagai bahan utamanya. Tak hanya daging, hidangan Rabeg di sini juga dilengkapi dengan gaji (lemak) dan jeroan, disajikan hangat-hangat sehingga semakin menggugah selera.
0 comments:
Post a Comment