BANTEN KONTAK BANTEN Ikatan Guru Indonesia (IGI) Provinsi Banten menandai peringatan Hari Guru Nasional (HGN) 2025 dan Hari Ulang Tahun (HUT) organisasi ke-16 dengan menyelenggarakan kegiatan pelatihan guru yang fokus pada inovasi. Dengan mengangkat tema “Adaptasi Pembelajaran dalam Membangun Pendidikan di Era Digital,” IGI Banten memposisikan guru sebagai garda terdepan transformasi pendidikan.
Pelatihan yang berlangsung di Aula Perpustakaan Daerah Provinsi Banten pada hari Jumat, 28 November 2025, ini disambut antusias oleh puluhan pendidik dari berbagai penjuru Provinsi Banten. Kegiatan ini dirancang secara intensif, tidak sekadar ceramah, tetapi menuntut peserta untuk praktik dan mengaplikasikan langsung teknologi terbaru.
Acara dibuka oleh sambutan inspiratif dari Ketua IGI Provinsi Banten, Harjono. Beliau menekankan bahwa momentum HGN dan HUT ke-16 IGI adalah saat yang tepat untuk menegaskan kembali makna profesi guru.
“Di tengah gempuran teknologi, peran guru adalah sebagai penjaga nilai dan pembangun karakter yang menentukan masa depan bangsa. Profesi kita adalah profesi keabadian; dampaknya abadi. Setiap usaha kecil yang kita tanamkan di ruang kelas akan menjadi warisan terbesar bagi Indonesia,” tutur Harjono.
Harjono menegaskan bahwa IGI yang kini memasuki usia kedewasaan (16 tahun) terus berkomitmen menjadi wadah terbuka yang mendorong budaya berbagi dan belajar seumur hidup. Ia mengajak para guru untuk menjadi agen perubahan yang mampu:
- Menerapkan metode pedagogi kontemporer seperti pembelajaran diferensiasi dan berbasis proyek.
- Menciptakan lingkungan belajar yang memerdekakan dan membahagiakan siswa sebagai subjek utama.
- Mengubah paradigma sekolah menjadi kultur kolaboratif yang fokus pada pertumbuhan holistik setiap peserta didik.
Para peserta dibimbing langsung oleh praktisi IGI yang ahli di bidang teknologi pembelajaran, yaitu Akto Gunawan (Sekretaris IGI Provinsi Banten) dan Arrizal Muhaimin Yunus (Ketua IGI Kota Tangerang Selatan).
Akto Gunawan mengangkat topik AI sebagai Solusi Dekonstruksi Administrasi. Ia menyampaikan materi krusial mengenai tantangan beban administrasi guru yang sering mengganggu fokus mendidik. Ia menawarkan Kecerdasan Buatan (AI) sebagai kunci efisiensi, yang dapat membebaskan waktu guru untuk lebih fokus pada interaksi dan pengembangan siswa.
“Kita tidak perlu lagi tenggelam dalam volume administrasi yang masif. AI mampu melakukan otomasi input data, generate laporan secara instan, dan berfungsi sebagai asisten virtual untuk manajemen jadwal serta analisis kinerja siswa,” papar Akto.
Saran implementasinya bersifat praktis dan bertahap: mengintegrasikan Google Form untuk pengumpulan data otomatis, menggunakan spreadsheet yang diperkaya fitur AI, hingga memanfaatkan Learning Management System (LMS) yang terintegrasi dengan analitik cerdas. Rekomendasi tools mencakup ChatGPT/Clouds, Canva AI, dan aplikasi presensi berbasis AI.
Narasumber kedua, Arrizal Muhaimin Yunus, mengankat topik yang lebih spesifik yaitu Canva AI sebagai Senjata Baru Guru Mendesain Game Edukasi. Pada sesi praktik yang sangat dinantikan, Arrizal Muhaimin Yunus memandu guru memanfaatkan Canva AI untuk menghasilkan media pembelajaran yang sangat menarik: kuis edukasi interaktif. Arrizal menekankan bahwa alat ini menghilangkan hambatan desain teknis bagi guru.
“Canva AI adalah creative assistant berbasis chat yang memungkinkan guru membuat desain visual hingga game interaktif hanya dengan perintah teks yang spesifik,” ujar Arrizal.
Ia memperkenalkan formula CIPTA sebagai panduan menulis prompt yang jitu: C-Karakter, I-Instruksi, P-Percontohan, T-Tuning (Penyesuaian), A-Akhir (Jenis Output). Melalui demonstrasi langsung, peserta belajar cara membuat kuis yang menggunakan elemen drag-and-drop, pilihan ganda, dan mampu memberikan feedback instan, bahkan menyimpan data aktivitas siswa secara otomatis di Canva Sheet.
Pelatihan ini tidak hanya berhenti pada penyampaian skill, tetapi juga menanamkan optimisme bahwa perubahan pendidikan dimulai dari sentuhan guru yang berdaya. IGI Provinsi Banten melalui kegiatan ini kembali menegaskan perannya sebagai organisasi yang selalu adaptif dan menjadi motor penggerak transformasi pedagogi di era digital. Diharapkan, ilmu dan skill yang didapat akan segera diterapkan untuk menciptakan pengalaman belajar yang relevan dan menyenangkan bagi siswa di Banten.







0 comments:
Post a Comment