
MTQN ke-26
Menjadi juara umum untuk pertama kalinya pada MTQN membuat Pemprov
Banten tak segan-segan mengguyur para peserta dan pembina dengan hujan
bonus. Selain uang ratusan juta, mereka juga mendapat hadiah umrah.
Ketua Umum Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Banten H. Ranta
Soeharta menuturkan, besaran kadeudeuh dari pemprov untuk para juara
MTQN bervariasi. Juara I Rp 100 juta, juara II Rp 50 juta, dan juara III
Rp 25 juta. Ditegaskannya, meraih juara umum MTQN adalah impian seluruh
masyarakat Banten sejak 16 tahun menjadi daerah provinsi. "Dengan
menjadi juara MTQN, kita akan semakin bangga menyatakan Banten sebagai
daerah religius," kata Ranta yang juga Sekda Banten.Sementara Ketua Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Banten
KH. Syibli Syarjaya mengatakan, Banten sebagai juara umum berhasil
meraih kemenangan di 6 golongan. Disusul Provinsi DKI Jakarta yang
menjuarai 5 golongan, lalu Kepulauan Riau 4 golongan, dan Nusa Tenggara
Barat 4 golongan. Sementara Provinsi Jawa Tengah menempati posisi lima
dengan raihan kemenangan di 4 golongan, lalu Riau di 3 golongan,
Sumatera Barat di 2 golongan, dan Aceh di
2 golongan. Berada di urutan
selanjutnya, kata KH. Syibli, beberapa provinsi yang hanya menjuarai di 1
golongan, yaitu Jawa Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Jawa
Timur, NTT, Sulawesi Barat, Sumatera Selatan, dan Sulawesi Selatan.
"Kita harus bersyukur, tapi jangan takabur agar menjadi abdan syakur,"
kata KH. Syibli. Dikatakan, kafilah Provinsi Banten berjaya pada
golongan tartil anak-anak putra, qiraat sab’ah putri, hifdzil Quran 20
juz putra, tafsir bahasa Arab putra, tafsir bahasa Indonesia putra, dan
syarhil Quran. Dikemukakan, distribusi juara terbagi hampir merata di
semua provinsi. Juara 1 terdistribusi di 25 provinsi, juara 2
terdistribusi di 16 provinsi, dan juara 3 terdistribusi di 18 provinsi.
Selain itu, terdapat juara baru dari provinsi yang selama ini bukan
termasuk kategori tradisi juara, yaitu Nusa Tenggara Timur pada cabang
tilawah dewasa putri. Hal itu menunjukkan kekuatan MTQ tidak lagi
berpusat di Pulau Jawa dan Sumatera. "Ketatnya penilaian dan distribusi
juara, menunjukkan telah terjadi pergeseran kualitas peserta, di mana
saat ini telah merata di hampir seluruh provinsi. Selain itu, distribusi
ini juga membuktikan bahwa kualitas penilaian dan sistem rekrutmen
melalui e-MTQ telah menunjukkan hasil yang luar biasa. Peserta yang
lolos merupakan hasil seleksi terbuka, diikuti penilaian yang
transparan,” ucap mantan Rektor IAIN ”SMHB”. Pada ajang tersebut, Banten
tak hanya juara MTQ, akan tetapi juga berhasil menjadi juara ketiga
pawai taaruf. Juara pertama DKI Jakarta dan juara kedua Riau. Pawai
taaruf merupakan rangkaian pelaksanaan MTQ yang mengharuskan
masing-masing provinsi menampilkan hiasan budaya.
Pospenas
Pada 2016, putra putri Banten juga menorehkan tinta emas pada ajang
nasional bidang keagamaan. Untuk pertama kalinya pula, Banten meraih
juara umum Pospenas VII. Piala bergilir Pospenas diserahkan Dirjen
Pendidikan Islam Kamaruddin Amin yang juga menjadi Wakil Ketua Panitia
Kerja Tetap Nasional (Panjatapnas) Pospenas kepada Sekda Provinsi Banten
Ranta Soeharta. Pada ajang ini, Banten berhasil meraih 42 medali,
terdiri atas 19 emas, 9 perak, dan 14 perunggu. Di bawah Banten ada Jawa
Barat (Jabar) dan Jawa Timur. Pospenas VII diikuti oleh 2.826 santri
pondok pesantren, terdiri atas 1.654 (58,5 persen) santri laki-laki dan
1.172 (41,47 persen) santri perempuan.Dari jumlah itu, sebanyak 1.905 santri mengikuti cabang olah raga,
sedangkan 921 santri mengikuti pertandingan bidang seni. Cabang-cabang
olah raga yang dilombakan meliputi atletik, bola basket, bola voli, bulu
tangkis, pencak silat, futsal, tenis meja, sepak takraw, senam santri,
hadang, dan panahan (eksebisi). Sementara, cabang seni yang dilombakan
meliputi seni musik Islami, seni kaligrafi, pidato bahasa Indonesia,
pidato bahasa Inggris, pidato bahasa Arab, fotografi Islami, seni lukis
Islami, seni kriya, seni hadroh, seni video cerita pendek, seni teater,
seni baca cipta puisi, stand up comedy Islami, dan seni fashion Islami.
Pospenas menjadi puncak dari rangkaian kegiatan peringatan Hari Santri
pada 2016 yang diprakarsai Kementerian Agama.
MTQ Korpri
Sayangnya, prestasi gemilang pada MTQN dan Pospenas tidak diikuti
MTQN Korpri III yang dilaksanakan di Sulawesi Tenggara. Pada ajang ini,
Banten hanya mampu duduk di peringkat empat. Peringkat satu diraih
Sulawesi Tenggara, juara kedua Sumatera Utara, dan juara ketiga Aceh.
Kegiatan itu diikuti 357 peserta dari 30 provinsi dan 21
kementerian/lembaga. Mereka mengikuti lima cabang yang dilombakan.
Yakni, Musabaqah Tartil Alquran putra/putri, Musabaqah Tilawah Alquran
putra/putri, Musabaqah Hifzh Alquran putra/putri serta Musabaqah Dakwah
Alquran putra/putri serta Musabaqah Khath Alquran putra/putri. Ketua
kafilah MTQN Korpri asal Banten, Deni Rusli mengatakan, penyelenggaraan
MTQ III Korpri Nasional akan memberikan pembelajaran soal etika bangsa
Indonesia. Ia berharap, ASN asal Banten melakukan internalisasi Alquran
dalam kehidupan bernegara. MTQ III Korpri Nasional ditutup dengan
ditabuhnya beduk oleh Mendagri Tjahjo Kumolo.(
0 comments:
Post a Comment