![]() |
Walikota Cilegon, Robinsar menandatangani dokumen RPJMD 2025-2029 saat Rapat Paripurna di Gedung DPRD Kota Cilegon,Selasa 1 Juli 2025. |
KOTA CILEGON KONTAK BANTEN – Walikota Cilegon, Robinsar didesak agar segera menggenjot pendapatan daerah. Hal ini guna mendukung janji politik yang tertuang pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2029.
Demikian terungkap saat Paripurna DPRD Kota Cilegon dalam rangka Persetujuan Penetapan Raperda Menjadi Perda Tentang RPJMD Kota Cilegon Tahun 2025-2029 serta Penyampaian Raperda Tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Kota Cilegon Tahun Anggaran 2024 pada Selasa (1/7/2025).
Sekretaris Panitia Khusus (Pansus) RPJMD 2025-2029, Qoidatul Sitta mengakui bahwa 17 janji politik Robinsar-Fajar cukup bagus, namun demikian bila tidak ditopang dengan pembiayaan yang memadai tidak akan bisa berjalan dengan baik.
“Janji politik pak wali ini kan bagus, tapi dengan tidak ada pendanaan yang mumpuni, nantinya kurang ditunjang juga. Jadi peningkatan PAD (Pendapatan Asli Daerah) harus ditingkatkan kembali, dan OPD terkait harus ada terobosan-terobosan terbaru, ada inovasi baru, jangan itu-itu mulu, kan banyak di Cilegon potensi PAD yang bisa digali,” tegas Sitta usai Rapat Paripurna.
Selain peningkatan PAD, lanjut Sitta, pihaknya juga mendesak Robinsar agar menggenjot belanja modal. Hal ini dilakukan agar Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Cilegon bisa dirasakan langsung oleh masyarakat.
“Belanja modal ini perlu ditingkatkan, karena ini kan yang benar-benar bisa dirasakan masyarakat, menyentuh langsung ke lapisan masyarakat. Jangan sampai belanja itu hanya habis di pegawai, sehingga masyarakat tidak ikut merasakan, tidak menikmati APBD,” tandasnya.
Sitta juga menekankan bahwa jangan sampai RPJMD 2025-2029 ini hanya jadi dokumen semata, namun realisasinya tidak dinikmati oleh masyarakat Cilegon.
“Dan juga RPJMD ini jangan hanya sekadar angka, tapi ini harus benar-benar komitmen bersama antara eksekutif dan legislatif. Bagaimana caranya mewujudkan Cilegon yang lebih baik, bukan hanya seremonial,” ucap politisi PKS itu.
Robinsar-Fajar juga diminta agar mawas diri. Terutama menjadikan pelajaran dari pemerintahan sebelumnya. Jangan sampai pengalaman tidak baik pada pemerintahan sebelumnya terulang kembali.
“Seperti misalnya pengalaman defisit anggaran pada pemerintahan sebelumnya. Jangan sampai terulang, bagaimana caranya yang kurang baik dibenahi, yang baik perlu ditingkatkan kembali, karena kan ini masalah kedaulatan fiskal untuk RPJMD ini, karena kan visi misi janjinya kepala daerah terpilih itu kan tertuang disini semua, makanya kita juga harus membuat sekala prioritas,” tandasnya.
Sementara itu, Walikota Cilegon, Robinsar menyatakan bahwa menyerap seluruh masukan yang diberikan anggota dewan, terutama Pansus RPJMD 2025-2029.
Politisi Golkar itu juga mengamini pernyataan dan masukan dari Pansus dan akan melakukan evaluasi.
“Pendapatan daerah menjadi konsen kami juga. Ketika rapat dengan anggota dewan, kita mengikuti sampai tuntas dan menarik juga, banyak pandangan dan masukan, dan saya amini semua masukan Pansus itu, memang itu yang menjadi PR kami. PR yang tadi disampaikan itu manjadi fokus kami. Itu sudah saya sampaikan ke Pak Sekda untuk ditindaklanjuti supaya apa yang menjadi masukan bisa disinkronkan,” ujar Robinsar.
0 comments:
Post a Comment