Home »
» Forum Pemuda Lintas Agama Tangerang Gelar Diskusi Demokrasi & Penegakan Hukum
 |
Forum Pemuda Lintas Agama Tangerang Gelar Diskusi Demokrasi & Penegakan Hukum
|
Tangerang-Menjaga
dan merawat kebhinekaan Indonesia perlu terus dilakukan terlebih
ditengah situasi kebebasan mendapatkan informasi di era internet dan
media sosial.Setiap
warga negara harus pandai memilih dan memilah informasi yang tersebar
serta tidak mudah terhasut oleh berbagai isu yang dapat mengganggu
kehidupan berbangsa dan bernegara serta kerukunan umat beragam di
Indonesia. Rois Maliki, Ketua Forum Pemuda Lintas Agama
Kabupaten Tangerang disela-sela acara diskusi publik bertajuk Demokrasi
dan Penegakan Hukum yang berlangsung di Islamic Center, Citra Raya,
Cikupa, Kabupaten Tangerang, Banten, Jumat (23/12/2016).
Dikatakan Rois, fenomena yang terjadi di Jakarta pada akhir tahun 2016
ini berdampak secara langsung kepada masyarakat di daerah, salah satunya
di Kabupaten Tangerang. Padahal persoalan yang sesungguhnya adalah
persoalan suksesi kepemimpinan di DKI Jakarta, namun karena peran dari
media terutama media sosial, fenomena di Jakarta bermuara pada persoalan
politik dan sosial yang dapat berdampak luas pada berbagai hal yang
dapat mengganggu tatanan kehidupan berbangsa bernegara. "Acara
ini untuk membuka wawasan bahwa proses demokratisasi perlu mengedepankan
ketaatan dan kepatuhan pada hukum, sementara aktivitas arus informasi
di media sosial saat ini kerap berdampak negatif," kata Rois.
Diskusi tersebut menghadirkan narasumber Dr. Reza Heryadi, M.Si,
pengamat politik Universitas Indonesia, Mathias Hadiputro, Pendeta
Gereja Kristen Jawa Tangerang, I Nyoman Suwaste, Parisada Hindu Provinsi
Banten, yang dimoderatori Rouf Qusyhaeri. Dalam pemaparannya,
Dr. Reza Heryadi, M.Si, mengatakan saat ini demokrasi sebagian besar
masih dipahami sebagai kebebasan politik, sehingga memunculkan eforia
kebebasan dengan bermunculan berbagai organisasi, partai politik maupun
mengemukakan pendapat di ruang publik. Padahal, tambah Reza,
selain kebebasan politik ada nilai-nilai universal lain dalam demokrasi
yang perlu dipraktikkan diantaranya kebebasan dan partisipasi,
mekanisme pemilu, kesamaan dimuka hukum dan pemerintahan, aturan hukum
(rule of law), kesempatan publik melakukan pengawasan."Demokrasi tanpa penegakan hukum hanya mengarah pada anarki," ujarnya
yang juga mengatakan bahwa saat ini di Indonesia masih terjadi persoalan
serius soal pemahaman dan ketaatan pada hukum. Masih kata
Reza, negara-negara maju yang lebih awal menerapkan sistem demokrasi pun
pada akhirnya menyadari hal ini dengan menempatkan aspek-aspek hukum
sebagai kerangka untuk membangun peradaban politiknya.
Sementara narasumber lainnya, Mathius Hadiputro menekankan pentingnya
perilaku dan moralitas untuk membangun kemaslahatan hidup bersama.
Perilaku dan moralitas ini lebih penting daripada sekedar berdebat soal
dogma agama. "Kita saat ini sebagian besar masih sibuk berdebat
soal dogma padahal dalam dunia ini masih penuh dengan ketidakadilan,
kekerasan dan lain-lain, sehingga energi kita lebih berguna untuk
menyelesaikan hal-hal tersebut," ujarnya Hal senada diungkapkan
I Nyoman Suwaste yang memaparkan bahwa hidup harus senantiasa menebar
kasih sayang untuk kebahagiaan dan kesejahteraan sesama umat manusia.
Kegiatan diskusi ini diikuti secara antusias oleh ratusan peserta dari
berbagai latar belakang organisasi kepemudaan dan keagamaan di Kabupaten
Tangerang, seperti Gerakan Pemuda Ansor, Banser, Muslimat NU, serta
organisasi kepemudaan Kristen, Hindu, Katolik dan Budha.
0 comments:
Post a Comment