Tangerang-Memasuki masa reses Anggota DPRD Kota Tangerang Selatan (Tangsel)
yang efektif mulai hari ini, diharapkan dapat menghasilkan output yang
besar bagi masyarakat Tangsel. Pasalnya, reses yang dilakukan dewan
Tangsel ini merupakan salah satu sarana untuk mendengarkan keluhan dan
kebutuhan konstituen di tujuh kecamatan yang ada di Kota Tangsel ini.Diketahui, reses yang dilakukan oleh 50 anggota DPRD Kota Tangsel
tersebut, sekaligus reses pertama pada awal tahun 2017 ini. Hal tersebut
ditandai dengan ketuk palu Ketua DPRD Kota Tangsel, Moch. Ramlie di
gedung para wakil rakyat di kawasan Kecamatan Setu, Kamis (26/1).Pantauan saat berlangsungnya sidang paripurna reses, nampak sejumlah
kursi dewan terlihat kosong lantaran tidak semua anggota dewan ikut
hadir. Padahal, anggaran yang digelontorkan dalam kegiatan reses pertama
tahun 2017 ini terbilang lumayan besar, yakni sekira Rp.1,7 miliar
untuk 50 orang wakil rakyat Kota Tangsel tersebut.Sedangkan anggaran Rp,1,7 miliar tersebut, sudah sesuai dengan surat
keputusan Walikota Tangsel nomor 173 tahun 2016. Dimana anggaran
tersebut dibagi kepada 50 anggota dewan. Jika dikalkulasi, setiap dewan
menerima anggaran sebesar Rp,35 juta untuk kegiatan reses.Pengamat Pemerintahan dari Universitas Islam Negeri (UIN)
Syarifhidyatullah Jakarta, Zaki Mubarak mengatakan, reses pertama yang
akan dilakukan dewan Kota Tangsel tersebut harus mampu menghasilkan
output yang besar karena hasilnya akan berdampak kepada masyarakat.“Kegiatan Reses harus terukur outputnya, apa happy wheels
saja aspirasi dari konstentuennya, dan bagaiamana anggota dewan
memperjuangkan aspirasi-aspirasi itu. Dan hasil Reses juga harus terbuka
untuk publik,” katanya kepada wartawan.Zaki bilang, anggaran yang akan digunakan untuk reses dewan sebesar
Rp,1.7 miliar tersebut, harus benar-benar dipertanggungjawabkan dengan
benar. Sebab, reses dewan yang akan berlangsung selama enam hari ini
harus benar-benar dilakukan selama enam hari penuh ini dapat menyentuh
seluruh aspirasi konstituen.“Jangan sampai ajang reses dijjadikan kesempatan libur bagi anggota
dewan, tetapi harus dimanfaatkan untuk mendengarkan keluhan publik.
Kemudian, keluhan itu diperjuangkan,” ujarnya.Sedangkan Ketua DPRD Kota Tangsel Moch Ramlie mengatakan, maksud dan
tujuan dilaksanakannya reses untuk memperoleh masukan-masukan serta
menjaring aspirasi konstituen di masing-masing daerah pemilihan dewan.
Kemudian, hasil dari reses ini selanjutnya akan diteruskan kepada pihak
eksekutif untuk ditindaklanjuti sebagai bahan penyusunan RKPD tahun
Anggaran 2017.“Hasil kegiatan reses anggota DPRD ini akan dituangkan dalam bentuk
pokok-pokok pikiran DPRD dan diserahkan langsung kepada Walikota melalui
bappeda sebagai bahan masukan awal penyusunan RKPD Tahun Anggaran
2017,” Katanya.pembukaan masa reses pertama ini, Ramlie menuturkan, nantinya akan
dijadikan pokok-pokok pikiran DPRD yang meliputi seluruh bidang
pembangunan dan urusan kewenangan pemerintah daerah, permasalahan yang
berkembang di masyarakat saat ini, hasil pelaksanaan reses DPRD, hasil
aspirasi masyarakat berdasarkan audiensi, hasil aspirasi berdasarkan
demonstrasi komponen masyarakat dan hasil-hasil studi banding DPRD
Tangsel.
0 comments:
Post a Comment