
Serang-Pemerintah Kabupaten Serang membutuhkan
pinjaman lahan pertanian untuk ditanam jagung seluas 5000 hektar dari
perusahaan-perusahaan yang belum termanfaatkan. Hal itu dilakukan selain
untuk memenuhi kebutuhan perusahaan pakan ternak lokal, juga ingin
menjadikan Kabupaten Serang sebagai sentra produksi jagung.Wakil Bupati Serang Pandji Tirtayasa
mengatakan, bahwa dari target tanam jagung seluas lima ribu hektar, saat
ini pihaknya baru memenuhi seluas 4.800 hektar lahan yang digarap oleh
kelompok tani. Luas lahan tersebut tersebar di beberapa kecamatan
wilayah Kabupaten Serang yang diantaranya Kecamatan Kopo dan Jawilan.“Di lahan yang ada sekarang ini,
jagung-nya sekarang sudah siap panen, cuma memang kita ingin panen-nya
tidak serentak. Penanaman jagung ini semata-mata untuk memenuhi
perusahaan pakan ternak, dan juga kita punya obsesi kabupaten serang
mejadi sentral jagung,” kata Pandji saat ditemui usai rapat paripurna
DPRD, kemarin.Dikatakan Pandji, meski target lahan
pertanian jagung ini masih kurang sedikit lagi yang belum tercapai,
pihaknya berharap para petani terus berusaha secara maksimal. Karena
kata dia Pemkab Serang saat ini sudah memfasilitasi petani untuk menjual
hasil panenya ke perusahaan Agro Serang Berkah anak perusahaan dari
BUMD Kabupaten Serang PT Serang Berkah Mandiri. “Agro Serang Berkah
adalah perusahaan penyanggah petani jagung pada perusahaan pakan,”
ujarnyaMenurutnya, jagung yang sudah di jual
para petani, kemudian di olah kembali oleh Agro Serang Berkah menjadi
jagung pipilan dengan kadar air di bawah 15 persen. Setelah proses itu
selesai, kemudian di jual ke perusahaan pakan ternak. Dimana satu kilo
di hargai Rp3.700 sampai Rp3.900 perkilogram. “Saat bukan musim panen,
perusahaan paka ternak berani membeli dengan harga Rp4500 perkilogram,”
ujarnya.Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Srame
I Desa Sukarame, Kecamatan Cikeusal, Kabupaten Serang, Amin
mengungkkan, bahwa saat ini kelompoknya sedang menggarap tanam jagung di
luas lahan 17 hektare dan baru akan di panen pada Feberuari 2017.
“Awalnya hanya menggarap 10 hekate sekarang bertambah 7 hektare,”
ujarnya.Diakui Amin, pertanian jagung ini jika
diolah dengan baik memang sangat menguntungkan, apalagi saat kebutuhan
jagung sedang melonjak tinggi.”Saya biasa menjual hasil panen ke
perusahaan seharga Rp3500 perkilo. Ya lumayan lah, tapi sekarang saya
membutuhkan bantuan dari Pemerintah Kabupaten Serang berupa alat jemur
dan gudang untuk menyimpa hasil panen,” imbuhnya.
0 comments:
Post a Comment