Tangerang-Selain
sebagai pejabat publik, Rano Karno, masih sangat lekat diingat sebagai
sosok si Doel. Sosok yang sukses memerankan sebagai Doel, anak dari
Sabeni yang diperankan almarhum Benyamin Sueb ini dalam sinetron Si Doel
Anak Sekolahan ini menuliskan kisah hidupnya dalam Buku Biografi yang
berjudul Si Doel.Bertempat
di Hotel Riz, Pandeglang, Minggu (22/1/2017), Buku yang sudah tiga kali
dicetak oleh penerbit Gramedia Pustaka Utama, Jakarta pada bulan
Oktober 2016 tersebut dibedah oleh Fatih Zam, pengamat politik dari
Universitas Mathla'ul Anwar, Pandeglang, Uday Suhada, Aktivis Anti
Korupsi, Direktur Eksekutif Aliansi Lembaga Independen Peduli Publik
(ALIPP) dan Deden Hertandi, pengusaha.Dalam
acara bedah buku yang dimoderatori Fikri Rosyad, aktivis Rumah Nalar,
Pandeglang tersebut, Fatih Zam menilai buku Si Doel karya Rano Karno
bukan sekadar cerita otobiografi seorang aktor film. Karena buku itu
menurut Fatih berubah menjadi simbol perlawanan seseorang terhadap
berbagai tradisi tidak baik dan persoalan-persoalan yang selama ini
terjadi di Provinsi Banten "Buku
Si Doel ceritanya ringan yaitu tentang sosok dan pengalaman Rano Karno
sejak kecil sampai sekarang. Isinya memang cukup mendalam dan bisa
dibilang menjadi sebuah upaya perlawanan Rano terhadap berbagai
persoalan yang muncul dalam hidupnya termasuk saat Rano menjadi pejabat
publik,”kata Fatih Kepada
peserta yang sebagian besar praktisi Taman Baca Masyarakat (TBM), Fatih
juga berharap buku Si Doel bisa menginspirasi pengelola TBM dalam
peningkatan animo masyarakat dalam literasi. “Pesan lain dalam buku Si
Doel adalah ajakan agar kita semuanya membaca. Membaca apa saja, karena
membaca memang kunci dan baiknya SDM (sumber daya manusia),” harapnya.Uday
Suhada, Koordinator Alipp menyatakan, Buku Si Doel menceritakan
bagaimana Rano mencintai ibu lebih dari yang lain di lingkungan
keluarganya. Katanya, cerita-cerita kemiskinan Rano kecil diceritakan
secara jujur. “Buku ini sangat objektif dan jujur menceritakan kondisi
keluarganya, pegalaman pahit Doel dan suka duka Rano Karno mimpin Banten
setahun lebih. Apa yang diceritakan penulis buku layak dijadikan
penyemangat bagi masyarakat dalam memajukan daerah,” kata Uday.Sementara
Deden Hertandi dalam paparannya menyatakan sudah tamat membaca buku Si
Doel. “Apa yang diceritakan dalam buku ini sesuai kenyataan. Dalam
bidang usaha misalnya, pada kepemimpinan Rano memang ada kepastikan soal
usaha dan tender yang objektif. Pembangunan juga sudah kita rasakan
misalnya jalanan yang mulus dan berkualitas. Ini harus dipertahankan
agar Banten makin maju,” papar Deden.
Sunday, 22 January 2017
Home »
» Pengamat Menilai, Buku si Doel sangat Inspiratif
0 comments:
Post a Comment