![]() |
ilutrasi |
RANGKAS-Puluhan rumah di Rangkasbitung,
Kabupaten Lebak, Banten, Selasa (17/1) terisolasi akibat banjir. Banjir
terjadi setelah Sungai Ciujung yang melalui daerah itu meluap. “Kami
minta warga meningkatkan kewaspadaan guna mengurangi risiko kebencanaan
agar tidak menimbulkan korban jiwa,” kata Camat Rangkasbitung Ade
Sutiana di lokasi banjir, Selasa (17/1).Saat ini, masyarakat yang terisolir itu
tercatat 25 unit rumah, namun belum terkena banjir. Ade mengajak
masyarakat agar meningkatkan waspada banjir karena curah hujan dengan
intensitas ringan dan sedang cenderung meningkat. Curah hujan
berlangsung sepanjang pagi, siang, sore, malam sampai dini hari.Warga yang terisolasi di Kampung Henca,
Desa Pabuaran tersebut diminta mengaktifkan pengamanan malam hari karena
khawatir terjadi luapan banjir. Pemerintah daerah ke depannya akan
membangun jembatan agar warga tidak terisolasi jika terjadi banjir.
“Kami menilai warga yang terisolir itu karena lokasi berada di tepi
bantaran Sungai Ciujung,” kata Ade.Menurut Ade, pihaknya kini bekerja sama
dengan BPBD, PMI, dinas ksehatan setempat, Polri, TNI dan berbagai
relawan masih mengantisipasi bencana alam tersebut. Saat ini,
perkampungan yang menjadi langganan banjir di Rangkasbitung antara lain
Desa Pabuaran, Desa Kolelet Wetan, Kelurahan Cijoro Pasir, Kelurahan
Cijoro Lebak, Kelurahan Muara Ciujung Timur, dan Kelurahan Muara Ciujung
Barat. Mereka warga yang tinggal di bantaran sungai itu mencapai ribuan
kepala keluarga.Sejumlah warga Desa Pabuaran Kabupaten
Lebak mengatakan, mereka hingga kini tetap waspada ancaman banjir
lantaran curah hujan di daerah itu cenderung meningkat. Masyarakat
setempat juga melakukan pengamanan malam hari, karena posisinya
perkampungan tidak jauh dengan Sungai Ciujung. “Akibat luapan (Sungai
Ciujung) dipastikan puluhan rumah warga terancan banjir jika curah hujan
berlangsung malam hari,” kata Rohman (35) seorang warga Pabuaran,
Kabupaten Lebak.
0 comments:
Post a Comment