
SERANG, (KB).-Kota Serang terancam mengalami krisis guru sekolah dasar (SD) dan
sekolah menengah pertama (SMP), karena setiap tahun puluhan guru purna
tugas atau pensiun, sehingga jumlah guru terus berkurang. Pada 2018,
bahkan diprediksi terjadi pensiun guru besar-besaran terutama guru yang
diangkat saat SD masih dikenal sebagai inpres. "Sekarang sudah
kekurangan, pada 2017 pegawai Pemkot Serang yang pensiun juga didominasi
guru. Sementara, pemerintah pusat masih memberlakukan moratorium
pengangkatan ASN, sehingga pengangkatan guru minim," kata Kepala Bidang
Administrasi Kepegawaian pada Badan Kepegawaian Pengembangan Sumber Daya
Manusia (BKPSDM) Kota Serang, Ujang Supriadi saat ditemui Kabar Banten
di Kantor BKPSDM, Kamis (9/2/2017).Ia menuturkan, ada 123 pegawai pemkot yang pensiun pada 2017.
Pengajuan SK pensiun dilakukan enam bulan sebelum terhitung mulai
tanggal (TMT), karena harus diproses mulai dari organisasi perangkat
daerah (OPD), kemudian diverifikasi di BKPSDM dan di usulkan ke Regional
III BKN Bandung dan Pusat. TMT pensiun pegawai tersebut bervariasi, ada
yang April, Juni, dan Juli. "Pegawai yang pensiun tahun ini didominasi
guru SD atau sekitar 60 persen, guru SMP sekitar 20 persen, sisanya
struktural termasuk ada eselon III dan tenaga kesehatan. 2016 kemarin
pegawai yang pensiun 105 orang," ujarnya. Ia mengungkapkan, sejak
2015-2016 tidak ada pengangkatan guru ASN dari pelamar umum. Pada 2013
ada formasi dari pelamar umum sekitar 35 orang khusus untuk guru baik
SD, SMP, SMA, itu bersamaan dengan K2 (honorer kategori 2) yang kemudian
diangkat pada 2014 sebanyak 140 orang. Setiap tahun, pihaknya menyusun
data pegawai untuk mengetahui mana saja formasi yang kekurangan
personel. Saat ini, guru dan tenaga kesehatan yang paling dibutuhkan."Setiap tahun kami menyusun bezetting formasi dan mengusulkannya,
tapi hasilnya belum juga ada formasi yang diberikan pusat. Tahun ini,
kami ajukan formasi ke pusat direncanakan sekitar 2. 000 baik untuk guru
SD, SMP, tenaga kesehatan, dan tenaga struktural, jumlah itu bisa
nambah, karena kami masih penyusunan bezetting," ucapnya. Sekretaris
DKPSDM, Farach Richi juga mengatakan, guru yang pensiun tahun depan
paling banyak, terutama guru yang pengangkatannya saat SD masih inpres.
Untuk mengantisipasi kekurangan guru di Kota Serang, pihak BKPSDM akan
mengusulkan bezetting formasi, kemudian membuka pegawai atau ASN
pindahan dari daerah lain. "Kami juga akan berkoordinasi dengan
Disdikbud untuk melakukan penataan kembali atau redistribusi pegawai,
kami lihat SD atau SMP mana yang punya kelebihan guru, itu
diredistribusi ke sekolah yang kekurangan. Selain itu, kami juga akan
membuat penataan guru yang diperbantukan di swasta. Jadi, balik lagi ke
sekolah negeri, dulu itu swasta minta bantuan untuk memulai. Kalau
swasta kan bisa merekrut," tuturnya. (
0 comments:
Post a Comment