KABUL - Palang Merah Internasional (ICRC) menghentikan
pekerjaannya di Afghanistan pasca serangan terhadap para pekerjanya yang
disebut oleh lembaga bantuan itu sebagai tindakan tercela. Enam pekerja
tewas dalam penyergapan terhadap konvoi mereka oleh tersangka militan.
Dua lainnya hilang.ICRC mengatakan mereka perlu untuk
menghentikan sementara kegiatan bantuan untuk memahami apa yang telah
terjadi. Direktur Operasi ICRC, Dominik Stillhart mengatakan, badan
tersebut pasti akan melakukan segala sesuatu untuk melanjutkan operasi."Tidak
ada yang bisa membenarkan pembunuhan rekan-rekan kami dan teman-teman,"
kata Palang Merah Internasional seperti dikutip dari
BBC, Kamis (9/2/2017).Mike
Adamson, chief executive dari Palang Merah Inggris, mengatakan ada
eskalasi kekhawatiran yang mendalam atas hilangnya nyawa pekerja
kemanusiaan"Mereka (perkembangan terbaru) dari risiko menandai
kematian orang-orang yang harus dilindungi di bawah aturan internasional
perang menjadi norma. Kita tidak bisa menerima bahwa setelah setiap
serangan, datang paduan suara kecaman. Kecaman tersebut mulai jatuh di
telinga yang tuli,," katanya.Sebuah tim yang terdiri dari tiga
supr dan lima petugas lapangan tengah dalam perjalanan untuk
menyampaikan materi peternakan ketika konvoi mereka sengaja diserang.
Begitu bunyi pernyataan yang dikeluarkan ICRC.Pihak kepolisian
meyakini jika serangan itu terjadi di provinsi utara Jowzjan dan
dilakukan oleh militan ISIS. Mayat keenam pekerja ICRC telah dibawa ke
ibukota provinsi Sheberghan dan dari sana ke Mazar-e-Sharif, kata para
pejabat. Sementara pencarian terus dilakukan bagi dua pekerja ICRC
lainnya.
0 comments:
Post a Comment