![]() |
Jakarta-Vice President Director PT Tatalogam Lestari, Stephanus Koeswandi
menyatakan sebagai produsen genteng metal dan atap baja ringan,
perusahaannya siap untuk mendukung program sejuta rumah pemerintah.
"Kami
terus menambah kapasitas produksi seperti pada tahun lalu mencapai 55
juta lembar genteng metal dan 30 batang Taso (kerangka atap baja ringan)
untuk mendukung program yang dicanangkan Presiden Joko Widodo," kata
Stephanus dalam paparannya di Jakarta, Kamis.Stephanus
mengatakan produk Multi Roof, Sakura Roof, dan Taso berhasil meraih Top
Brand Award 2017 dari Frontiers Consulting Group dan Majalah Marketing,
menunjukkan ketiganya sebagai merek pilihan utama pelanggan dan pasar.
Disamping itu produk tersebut juga sudah bersertifikasi ISO 9001 2008.Stephanus
menjelaskan salah satu produk masal adalah genteng Sakura Roof karena
harganya sangat terjangkau sesuai standar harga rumah rakyat program
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) serta layak
dibiayai Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yakni Rp165
juta per unit rumah."Sebanyak 60 persen
produksi kami diserap untuk memenuhi kebutuhan bangunan rumah rakyat.
Produk kami seperti Sakura Roof memang didisain sesuai dengan daya beli
mayoritas masyarakat Indonesia karena harganya ekonomis, namun
kualitasnya tetap prima," kata dia.Stephanus
menyatakan komitmennya untuk terus mengembangkan produk inovatif yang
dapat bermanfaat bagi masyarakat Indonesia khususnya dalam penyediaan
bangunan dengan harga terjangkau dengan kualitas terbaik melalu
pengembang unit produksinya menjadi lima di Cibitung dan Cikarang.Stephanus
menjelaskan konsumen terbesar atap dan kerangka baja ringan terbesar
dari luar Jawa terutama di daerah rawan gempa. Bobot genteng baja ringan
hanya 2 kilogram, bandingkan dengan genteng beton yang mencapai 20
kilogram. Saat ini perusahaan menguasai 48 persen pasar atap dan
kerangka baja ringan di Indonesia.Dia juga
berharap masyarakat untuk menggunakan produk atap dan kerangka baja
ringan yang telah diakui standarisasinya karena saat ini banyak beredar
produk "banci" yang ukurannya tidak standar serta tidak memiliki merek
sehingga kualitasnya tidak dapat dipertanggungjawabkan."Kita
sering sudah sering mendengar ada bangunan roboh padahal belum lama
dibangun. Hal ini diduga karena menggunakan konstruksi baja yang tidak
standar. Untuk itu pihaknya tengah memperjuangkan penggunaan SNI untuk
produk baja ringan yang beredar di Indonesia," ujar dia.Stephanus
mengungkapkan perusahaan menargetkan pertumbuhan produksi 10-15 persen
pada tahun 2017 selain pemerintah giat membangun program sejuta rumah,
juga terkait rencana pengenaan pajak progresif untuk lahan-lahan kosong,
sehingga dipastikan lahan tersebut akan dibangun rumah atau gudang
untuk disewakan.Stephanus juga mengungkapkan
untuk mendukung program pemerintah dibidang perumahan, perusahaan juga
telah mengembangkan DOMUS yakni inovasi rumah permanen instant sebagai
solusi membangun rumah yang kuat, cepat, dan hemat."Seperti
untuk rumah tipe 21 dapat dibangun dalam waktu lima hari saja sudah
siap untuk dihuni, serta untuk rumah bertingkat hanya membutuhkan waktu
kurang dari satu bulan. Harganya juga terjangkau mulai dari Rp19 juta
untuk tipe 21," ujar dia."Kami memiliki tiga
pilihan paket dari mulai dari paket rangka sampai paket finishing yang
penting disediakan lahan, serta harga tersebut belum termasuk pondasi,
septic tank, lampu, dan biaya pengiriman. Listrik, air, dan lantai kerja
disiapkan oleh pemilik," jelas dia.Stephanus
juga mengungkapkan rumah instant ini sudah lulus uji gempa dari Badan
Litbang Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sehingga cocok
juga dibangun di daerah rawan gempa.aat ini
pemesanan terbanyak dari Pemerintah Kota Tangerang dan Pemerintah Daerah
Istimewa Yogyakarta peruntukannya sebagian besar untuk program bedah
rumah karena produk kami bisa dibangun dengan cepat dengan spesifikasi
sesuai standar, jelas Stephanus.tephanus juga
mengungkapkan untuk mencari informasi mengenai produk, harga maupun
pemesanan, perusahaan telah menyediakan layanan aplikasi melalui ponsel
pintar tinggal diunggah.
0 comments:
Post a Comment