Tangerang-Pada 23 April 2017, genap usia Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah
40 tahun. Dibawah kepemimpinannya, Pemerintah Kota Tangerang telah
banyak menelurkan berbagai program sejak tahun 2013. Dia dikenal
sebagai wali kota muda yang berani berjuang untuk dunia pendidikan.
Salah satu yang masih teringat dalam ingatan, bagaimana dirinya 'melawan' Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly yang kala itu dengan tegas meminta pembangunan gedung SDN Sukasari 4 dihentikan. Peristiwa tersebut merupakan rentetan seusai Arief melakukan pembenahan dibantaran rel Tanah Tinggi.
Namun, Arief mendapat dukungan dari para guru, siswa dan orangtua siswa. Arief mengatakan, yang dia bangun bukan untuk kepentingan swasta, tetapi untuk kemajuan pendidikan di Kota Tangerang. Akhirnya, Yasonna pun 'tunduk' dan memberikan izin kepada dia untuk melanjutkan pembangunan SDN Sukasari 4.
Salah satu yang masih teringat dalam ingatan, bagaimana dirinya 'melawan' Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly yang kala itu dengan tegas meminta pembangunan gedung SDN Sukasari 4 dihentikan. Peristiwa tersebut merupakan rentetan seusai Arief melakukan pembenahan dibantaran rel Tanah Tinggi.
Namun, Arief mendapat dukungan dari para guru, siswa dan orangtua siswa. Arief mengatakan, yang dia bangun bukan untuk kepentingan swasta, tetapi untuk kemajuan pendidikan di Kota Tangerang. Akhirnya, Yasonna pun 'tunduk' dan memberikan izin kepada dia untuk melanjutkan pembangunan SDN Sukasari 4.
Selain itu, Arief juga dikenal dengan upayanya mewujudkan kota yang
layak huni, layak investasi, layak dikunjungi dan kota yang menggunakan
teknologi informasi berbasis elektronik.
Secara umum dideskripsikan dalam konsep Tangerang LIVE atau Liveable, Investable, Visitable dan E-City.
Guna mewujudkan konsep Tangerang LIVE itu, salah satu fokus wali kota muda ini adalah meningkatkan pendidikan masyarakat melalui program Tangerang Cerdas yang diterapkan sejak tahun 2014 lalu.
Guna mewujudkan konsep Tangerang LIVE itu, salah satu fokus wali kota muda ini adalah meningkatkan pendidikan masyarakat melalui program Tangerang Cerdas yang diterapkan sejak tahun 2014 lalu.
Penerapan program ini yakni Pemkot Tangerang memberikan bantuan
kepada 45.000 pelajar kurang mampu, baik dari tingkat SD hingga SMA/SMK
berupa pembayaran SPP dan keperluan lainnya meliputi sepatu, seragam
sekolah, tas sekolah dan penunjang proses belajar mengajar. Untuk
menjalankan program Tangerang Cerdas, Pemkot Tangerang telah
mengalokasikan APBD sebesar Rp80 Miliar.Dengan begitu, maka seluruh anak - anak di Kota Tangerang telah
terjamin dan bisa bersekolah tanpa adanya masalah biaya sebab telah
ditanggung oleh Pemkot," kata Arief.
Selanjutnya di tahun 2017, Arief kembali meluncurkan program
pendidikan, yakni menggratiskan biaya sekolah untuk SD dan SMP. Tak
hanya sekolah negeri, biaya pendidikan juga diberikan kepada sekolah
swasta.
“Penggratisan biaya operasional sekolah tersebut dimaksudkan untuk
membuka aksesibilitas para generasi muda di Kota Tangerang terhadap
pendidikan yang menjadi modal pembangunan di Kota Tangerang,” kata
Arief.
Anggaran untuk urusan pendidikan di tahun 2017 sekitar Rp1,1 Triliun.
Termasuk didalamnya, Rp105,3 Miliar untuk membiayai operasional 399 SD
Negeri, 135 SD Swasta, dan 1 MI Negeri. Lalu, Rp66,03 Miliar untuk
membiayai operasional 24 SMP Negeri, 164 SMP Swasta dan 3 MTs Negeri.
Selain itu, Pemkot Tangerang juga telah melaksanakan program Satgas Wajib Belajar 12 Tahun yang bertugas untuk meminimalisir jumlah putus sekolah anak-anak di Kota Tangerang.
Satgas ini akan bertugas mendata seluruh anak yang tidak bisa melanjutkan jenjang pendidikan agar bisa kembali mengenyam pendidikan.
Dari data yang dihimpun satgas nantinya, anak-anak putus sekolah ini akan disekolahkan secara gratis.
Semangat Pak Wali, majulah terus dunia pendidikan di Kota Tangerang!
0 comments:
Post a Comment