Anak Bangsa Anti Korupsi menggelar demo di depan Gedung KPK, Jakarta/Ist
JAKARTA KONTAK BANTEN Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diminta terus menggali pihak-pihak
lain diduga terlibat kasus suap dan gratifikasi yang telah menyeret
mantan Bupati Langkat, Terbit Rencana Perangin Angin.
Desakan tersebut disampaikan organisasi mengatasnamakan Anak Bangsa Anti
Korupsi dalam upaya mengawal pengusutan kasus suap dan gratifikasi di
Kabupaten Langkat pada periode 2020-2022.
“Kami mengapresiasi KPK menangkap eks Bupati
Terbit Rencana Perangin Angin dan saudaranya Iskandar Perangin Angin.
Namun kami juga mendesak pihak lain yang turut menikmati gratifikasi
diproses hukum," demikian sikap Anak Bangsa Anti Korupsi dikutip Selasa,
27 Mei 2025.
Organisasi ini juga sebelumnya telah menggelar demo di depan Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Senin, 26 Mei 2025.
Organisasi ini juga sebelumnya telah menggelar demo di depan Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Senin, 26 Mei 2025.
Massa menduga ada indikasi keterlibatan pihak lain dalam kasus suap dan gratifikasi eks Bupati Langkat itu.
Anak Bangsa Anti Korupsi lantas menyinggung salah seorang saksi berinisial TS yang beberapa kali dipanggil KPK. Jika ada bukti cukup terkait keterlibatan di kasus itu, maka lembaga pimpinan Setyo Budiyanto ini sudah selayaknya menetapkan sebagai tersangka.
Massa menilai sudah saatnya KPK meningkatkan status hukum yang bersangkutan, apabila ditemukan cukup bukti atas dugaan keterlibatannya.
"Kami tidak sekadar mendukung KPK, tetapi juga pengingat bahwa rakyat menuntut keadilan ditegakkan tanpa pandang bulu. Tak ada yang bisa lolos dari pantauan KPK,” tegas mereka.“Kami akan terus mengawal kasus ini hingga semua yang terlibat diproses sesuai hukum,” pungkasnya
0 comments:
Post a Comment