Serang, - Provinsi Banten pada bulan April 2017
mengalami inflasi 0,06 persen dibandingkan bulan sebelumnya tercermin
dari angka indeks harga konsumen (IHK) naik dari 134,88 menjadi 134,96.
Kepala
Badan Pusat Statistik (BPS) Banten Agoes Soebeno, di Serang, Kamis,
menjelaskan dari 417 jenis barang dan jasa yang dipantau di Kota Serang,
Tangerang dan Cilegon, 266 komoditas mengalami perubahan harga, 161
komoditas di antaranya mengalami kenaikan harga, dan sisanya 105
komoditas mengalami penurunan harga.
Kelompok-kelompok
komoditas yang memberikan andil/sumbangan terhadap inflasi Banten,
yaitu kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,0436 persen;
perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,1721 persen; sandang
0,0206 persen; kesehatan 0,0191 persen; dan transpor, komunikasi dan
jasa keuangan 0,1259 persen.
Sedangkan pada
kelompok bahan makanan dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga
memberikan andil/sumbangan deflasi, masing-masing sebesar 0,3179 persen
dan 0,0010 persen.
Beberapa komoditas yang
mengalami kenaikan harga yang cukup tinggi selama bulan April 2017,
antara lain tomat buah, tarif angkutan udara, wortel, lada/merica,
jengkol, teri asin, teri basah, dan tarif jalan tol .
Komoditas
yang mengalami penurunan harga, antara lain cabai rawit, cabai merah,
bawang merah, semangka, gula pasir, daun bawang dan cumi-cumi.
Dari
109 komoditas yang ada pada kelompok bahan makanan, 107 komoditas di
antaranya mengalami koreksi harga. Koreksi harga negatif atau penurunan
harga terjadi pada 60 komoditas.
Komoditas yang
dominan memberikan andil deflasi yang cukup besar, antara lain cabai
merah 0,1500 persen, bawang merah 0,0974 persen, cabai rawit 0,0508,
dan mi kering instan sebesar 0,0475.
Sedangkan
andil inflasi, antara lain teri asin 0,0205 persen, jengkol 0,0166
persen, daging ayam ras 0,0158 persen, dan tomat buah sebesar 0,0152
persen.
Dua dari tiga subkelompok yang ada pada
kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau mengalami kenaikan
indeks, yakni subkelompok makanan jadi naik sebesar 0,44 persen dan
subkelompok tembakau dan minuman beralkohol 0,70 persen.
Sementara subkelompok minuman yang tidak beralkohol mengalami penurunan indeks sebesar 1,29 persen.
Komoditas
yang dominan memberikan andil inflasi adalah rokok putih 0,0183 persen,
mi 0,0172 persen, makanan ringan/snack 0,0107 persen, dan biskuit
sebesar 0,0105 persen.
Sedangkan andil deflasi terbesar adalah gula pasir 0,0311 persen dan minuman kesegaran dengan andil 0,0172 persen.
Secara keseluruhan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar memberikan andil inflasi sebesar 0,1721 persen.
Kontribusi
terbesar disumbangkan oleh kenaikan tarif listrik dengan andil 0,1768
persen, pengharum cucian/pelembut 0,0092 persen, dan pembasmi nyamuk
cair 0,0023 persen.
Sementara andil deflasi di
antaranya sabun detergen bubuk 0,0155 persen, sabun cair/cuci piring
0,0041 persen, dan AC sebesar 0,0036 persen.
Komoditas
yang memberikan andil inflasi pada kelompok sandang adalah kemeja
pendek laki-laki 0,0035 persen, pembalut wanita 0,0029 persen,
kerudung/jilbab 0,0029 persen, dan baju kaos/t-shirt laki-laki 0,0019
persen.
Komoditas yang memberikan andil deflasi di
antaranya baju kaos/t-shirt anak sebesar 0,0033 persen, sepatu anak
sebesar 0,0009 persen, dan kaos oblong laki-laki sebesar 0,0005 persen.
Dari 38 komoditas yang ada pada kelompok kesehatan, 23 komoditas di antaranya mengalami koreksi harga.
Komoditas
yang dominan memberikan andil inflasi di antaranya parfum 0,0046
persen, sabun mandi 0,0042 persen, dan shampo 0,0029 persen.
Sedangkan andil deflasi yaitu sabun mandi cair 0,0025 persen, jamu 0,0004 persen, dan pasta gigi dengan andil 0,0002 persen.
Secara
keseluruhan, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga pada bulan ini
memberikan andil inflasi sebesar minus (-) 0,0010 persen.
Komoditas
yang memberi andil deflasi pada bulan ini adalah televisi berwarna
0,0026 persen. Sedangkan andil inflasi adalah sepeda anak 0,0007
persen, dan pulpen sebesar 0,0004 persen.
Komoditas yang
memberikan andil inflasi pada kelompok transpor, komunikasi dan jasa
keuangan adalah tarif angkutan udara 0,0954 persen, tarif pulsa ponsel
0,0103 persen, dan tarif jalan tol 0,0085 persen. Sementara komoditas
yang memberikan andil deflasi adalah sepeda sebesar 0,0027 persen.
Dilihat
inflasi per kota, maka Kota Serang mengalami inflasi 0,41 persen, Kota
Tangerang (deflasi) minus (-) 0,04 persen dan Kota Cilegon 0,25 persen.
0 comments:
Post a Comment