Ritual pulang kampung atau mudik saat
Lebaran tiba sudah menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia setiap
tahunnya. Sebanyak 18-19 juta orang Indonesia diperkirakan akan bergerak
bersama dalam tiga hari menjelang Hari Raya Idul Fitri.
Hal itulah yang menjadi dasar Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat menyiapkan segera sarana dan prasarana, agar mudik
dapat tertib, aman dan nyaman. Sebab, mobilisasi manusia dalam waktu
singkat memiliki sejumlah risiko dan mengancam nyawa manusia saat di
perjalanan.
Untuk itu, berbagai infrastruktur pun disiapkan jelang ritual
tersebut, dengan menambah ratusan panjang jalan, baik jalan nasional
ataupun jalan tol, pembangunan sejumlah jembatan tidak sebidang dan juga
perbaikan sejumlah fasiliitas mudik.
Pemerintah pun setiap tahunnya mengakui terus melakukan perbaikan
dalam hal koordinasi di lapangan agar kejadian-kejadian memilukan dan
merugikan masyarakat saat pelaksanaan mudik tidak kembali terjadi.
Untuk mengetahui apa saja yang sudah dikerjakan pemerintah dalam mendukung pelaksanaan Mudik 2017, berkesempatan mewawancarai Mentri Pekerjaan Umumu disela-sela kunjungan kerjanya di jalur Pantura, akhir pekan lalu. Berikut petikannya.
Bagaimana menurut Anda perbedaan mudik saat ini dan dahulu?
Kalau saya rumahkan di Bekasi sekarang, dan saya sampai sekarang
maupun dahulu jika pulang kantor H-3 atau H-4 saya sudah tidak berani
lewat jalan tol, karena saya pasti nangis, melihat orang mudik,
bahagianya orang mudik, jadi kita bisa merasakan bahagianya orang mudik
dan saya sudah tidak bisa lagi. itu yang selalu saya ingat.
Kalau melihat kondisi sekarang, Anda sudah banyak bangun infrastruktur untuk mendukung mudik, apa harapannya?
Saya kira, kita sudah jelas membangun terus, jadi ada empat jembatan fly over
(arah Purwokerto dari Pejagan) ini, akan membantu kelancarannya dan
kita bisa melihat betapa padatnya lalu lintasnya, dan kalau sekali kena
simpangan kereta api dia akan menghambat jalannya. Dan dengan adanya fly over ini, seperti yang ada di Klonengan contohnya itu akan lancar jalannya.
Kemudian, yang di Pantura itu kita juga sudah lihat rapih, tertib dan
saya telepon pak royke (Kakorlantas Polri) yang pasar Tegal Gubuk H-4
itu harus ditutup, dan pasti akan lebih lancar. Lalu, untuk jalan tol
ada tambahan 110 km dan sudah banyak rekayasa lalulintas.
Selain itu, di jalan tol itu ada exit ke beberapa jalan Kabupaten dan
Kepala Balai Besar melaporkan sudah diperbaiki jalannya, hanya ada satu
yang rusak sepanjang 9 km dan sudah diperbaiki sehingga sebentar akan
selesai.
Namun, ada yang berbeda tahun ini dan mudah-mudahan dengan
kepemimpinan Kakorlantas yang baru ini akan lebih baik. Terlebih saat
disampaikan ke komisi V DPR, pengaturan lalulintas tahun ini ada di
bawah komando Kakorlantas, dan beliau menyatakan ini jadi tanggung
jawabnya dan dibagi menjadi tiga wilayah.
Jadi kekhawatiran tragedi Brexit bisa dipastikan tidak akan terjadi lagi pak?
Kalau itu, pasti engga, karena dulu Brexit (Brebes Exit) itu yaa
harus keluar di brexit karena itu ujungnya. Sekarang ujungnya di Weleri
dan itu 110 km dari Brexit dan sampai Weleri ada enam exit dan rekayasanya bisa lebih fleksibel.
Dan rekayasa itu buat kita yakin dengan kepemimpinan pak Royke. Dengan simulasi beliau yang ada lima model, If..if…if..nya
ada lima itu bisa dikoordinir dan direkayasa kalau di sana macet harus
bagaimana-bagaimana. Ada lima skenario dan mudah-mudahan dengan
kekompakan kita semua, Kakorlantas, Perhubungan, PU, Kesehatan,
Basarnas, dan BMKG.
Yang perlu diperhatikan pemudik pada tahun ini apa saja?
Saya kira kita akan fokus Mudik di Jawa dahulu, karena di Sumatera
juga kita sudah siap, di Kalimantan, Sulawesi dan Bali siap semua. Dan
sekali lagi di Jawa ini ada tiga lajur dan jalur ke Purwokerto, ini yang
harus jadi perhatian.
Terkait jalur Pantura kesiapannya bagaimana pak?
Saya kira dari Cikampek sampai Pasar Tegal Gubuk sudah rapih, hanya
ada beberapa picing-picing (lobang) yang satu hari dibenahi selesai. Dan
untuk pasar Tegal Gubuk saya sudah telepon pak Kakorlantas untuk pasar
ini ditutup, karena kalau ini dibuka pasti lalu lintasnya berhenti, ini
H-4 sudah ditutup.
Pasar Tegal Gubuk Ini adalah pasar tekstil besar di Asia, pasar
grosir di Jawa Barat, kalau lagi pasaran itu berhenti jalannya. Sehingga
ini akan ditutup sampai setelah Lebaran mengikuti arahan.
Jalur pantura siap jadi alternatif?
Ini bukan alternatif, tapi dua-duanya utama, jadi dua di jalan
nasional dan dua di tol jadi semua ada empat lajur. ini sangat siap
untuk dilalui.
Apa kendala dalam mengejar proyek Infrastruktur Mudik tahun ini?
Yang pertama ini soal pembangunan fly over, dalam
pembangunannya memang tidak mudah karena kendala yang kami hadapi adalah
lahan yang sempit. Selain itu, kita juga baru mulai proyek ini pada
akhir tahun lalu.
Dan untuk fly over Klonengan ini kita mulai pada Januari 2017 atau kira-kira selama 4,5 bulan sudah jadi.
Kenapa infrastruktur ini harus segera dibangun pemerintah?
Kalau kita lihat yang arah tengah ini ke Purwokerto kita sudah
melihat kemacetan disetiap pintu perlintasan kereta api dan bisa lihat
sendiri. Walau pun nanti mobil besar tidak ada, volume di sini sudah
sangat padat sekali. Sehingga diharapkan dengan fly over ini bisa segera cair.
Berdasarkan laporan dari KAI, di perlintasan kereta tengah ini hampir
ada 90 kali perlintasan kereta api dalam satu hari, sehingga kita
siapkan lima perlintasan tidak sebidang mulai awal tahun ini dan
sekarang sudah dibangun empat.
Dari fly over yang dibuat mana yang belum jadi sepenuhnya?
Yang belum siap sepenuhnya adalah Kretek. Jembatan tidak sebidang
tersebut belum siap sepenuhnya pada Lebaran tahun ini karena ada
kesalahan pembangunan sebelumnya.
Di mana sebelumnya, kontraktor yang membuat jembatan ini gagal membuat blok jembatan, dan las-lasannya melengkung, sehingga reject (gagal). Hal inilah yang membuat jembatan fly over Kretek ini molor pengerjaannya.
Jadi untuk melanjutkannya, kami tugaskan BUMN untuk mengerjakannya
yaitu Wika atau Wijaya Karya. Dan untuk Lebaran tahun ini, baru satu
jalur yang fungsional dan sisanya akan dibuat jembatan sementara atau
darurat.
Jadi dari seluruh fly over yang dibuat, mana yang paling siap?
Paling siap dan sesuai dengan jadwal pembangunan baru duluan
Klonengan, jembatan ini panjangnya 792 meter, proses pembangunannya
sudah 90 persen. Nantinya tidak akan ada kepadatan lagi dipertigaan ini.
Jembatan ini juga jadi jembatan paling rumit dikerjakan dari lima rencana pembangunan fly over jalur tengah, dan pengerjaannya berhasil dalam waktu yang cepat oleh Hutama Karya.
Dalam bangun infrastruktur, apakah Presiden memantau langsung?
Iya Presiden selalu memantau langsung, bahkan saat selesai memantau
jembatan Klonengan kemarin (10 Juni 2017) langsung beliau telepon
memastikan apakah jembatan yang kami pantau bisa dilalui untuk pemudik
tahun ini.
Anda Mudik dan pulang kampung kemana?
Saya lahir di Solo tapi besar di Indonesia , jadi saya kecil di
Palembang dari SD sampai SMP, terus SMP sampai SMA di Papua, lalu kuliah
di Universitas Gadjah Mada, lalu kerja di Semarang, pindah ke Kupang,
sekolah lagi di Amerika Serikat, dan pulang ke Jakarta pindah ke
Kalimantan Tengah, jadi saya kalau dicari kampungnya dimana saya tidak
punya kampung halaman.
Kalau Lebaran kaya gini pulang ke mana?
Karena ibu bapak saya sudah tidak ada, semua dikebumikan di Semarang, jadi paling kalau mau pulang nyekar saja di Semarang.
0 comments:
Post a Comment