![]() |
BELUM MATANG : Gubernur Wahidin Halim (kiri) dan Sekda Ranta Soeharta mendengarkan pemaparan persiapan mudik Idul Fitri 2017 di Pendopo Gubernur Banten, Kamis (15/6) |
SERANG – Kota Serang mendapat sorotan dari Gubenur
Banten Wahidin Halim (WH) dalam rapat koordinasi pimpinan daerah
menghadapi Hari Raya Idul Fitri di Pendopo Gubenur Banten, Kamis (15/6).
Orang nomor satu di Banten itu menilai Kota Serang terlalu semrawut
menjelang musim mudik oleh keberadaan pedagang kaki lima (PKL).sorotan kepada Kota Serang sudah dilakukan WH saat memberi kesempatan
pemaparan kepada Kota Serang terkait persiapan mudik. WH langsung
memberikan sindiran karena baik Walikota Serang Tubagus Haerul Jaman,
Wakil Walikota Serang Sulhi Choir tak datang.
Kota Serang hanya mengutus Kepala Dinas Satpol PP Kota Serang Maman Lutfi sebagai perwakilan.“Pak Wali mana ? Pak Wakil? Salam ya sama Pak Walikota,” ujar WH soal ketidakhadiran Walikota dan Wakil Walikota Serang.
Rapat memang hanya dihadiri oleh dua kepala daerah yaitu Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya, dan Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar. Sementara Kabupaten Pandeglang diwakili oleh Plt Sekda Feri Hasanuddin, Kota Tangerang Selatan diwakili oleh Wakil Walikota Benyamin Davnie,
Kota Tangerang diwakili oleh Wakil Walikota Sachrudin, Kabupaten Serang diwakili oleh Wakil Bupati Panji Tirtayasa.Kota Cilegon sendiri sama sekali tak mengutus wakil karena disaat bersamaan ada kunjungan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita.
Soal persiapan mudik, WH pun menyoroti kebaradaan PKL yang tersebar di sejumlah titik di Kota Serang. Dia menilai, ada ketidaktegasan Pemkot Serang sehingga PKL menjamur dan membuat semrawut serta kemacetan Ibukota Provinsi Banten. “Harus lebih tegas, harus punya rasa memiliki. PKL yang seenaknya itu trantib harus turun. Kalau kurang kuat kami bakal back up dari provinsi, tapi yang harus di depan ya pemkot (Serang),” katanya.
Mantan Camat Ciputat itu juga mengkritisi kenyamanan dan kebersihan sejumlah ruas jalan di Kota Serang yang sangat tidak mencerminkan sebuah ibukota provinsi. Pun demikian dengan objek wisata yang potensial dipenuhi pengunjung saat Idul Fitri yaitu Banten Lama yang membutuhkan perhatian lebih.
“Jaga ketertiban dan kebersihan, menertibkan spanduk-spanduk di jalan dan taman-taman. Tertibkan yang kumuh-kumuh biar kelihatan kotanya. Termasuk peziarah di Masjid Agung Banten Lama sangat tidak tertib, sudah fasilitasnya kurang banyak yang minta-minta juga,” ungkapnya.
Mantan Walikota Tangerang itu pun berharap agar Pemkot Serang tak sungkan meminta bantuan ke pemprov. “Kalau perlu dukungan pendanaan kita akan tindaklanjuti. Kota Serang ibukota provinsi tapi gimana, rasanya, taste-nya belum ketemu. Buat saya, belum memenuhi sebagai ibukota,” tuturnya.
Setelah diberi kesempatan berbicara Maman pun langsung menyampaikan permintaan maaf atas ketidakhadiran Walikota Serang. “Permohonan maaf atas ketidakhadiran Pak Walikota karena ada pelantikan Tim Pengawasan Orang Asing,” ujarnya.
Soal persiapan mudik, pihaknya telah melakukan beberapa antisipasi sejumlah pasar tumpah di Kota Serang seperti Pasar Kalodran dan pasar dadakan Alun-alun Kota Serang dengan mendirikan posko. Kemudian Pemkot Serang juga rutin melakukan operasi malam guna menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
“Mengenai pasar tumpah di Kalodran, di alun-alun memang sudah biasa tapi mudah-mudahan tidak jadi kebiasaan. Untuk kelancaran arus lalu lintas ada beberapa pos pengamanan lebaran, seperti pos di Kalodran, Pakupakatan, alun-alun, dan Taman Kopassus. Kami juga mengantisipasi pasca lebaran, yaitu para peziarah,” ungkap mantan Staf Ahli Walikota Serang ini.
Setelah Kota Serang, WH secara bergantian mempersilakan daerah lain dan lembaga vertikal untuk memaparkan persiapan arus mudik. Rata-rata setiap perwakilan daerah mengeluhkan kondisi jalan provinsi dan nasional yang rusak. WH sendiri menanggapi secara normatif dengan mengatakan bahwa jalan provinsi yang rusak akan segera diperbaiki.
Sementara itu, Wakapolda Banten Kombes Pol Aan Suhanan mengatakan, pihaknya sudah melakukan rapat kordinasi tahap awal dengan pemerintah, ASDP Merak, PT Marga Mandala Sakti selaku pengelola jalan tol Tangerang-Merak serta instansi terkait. Pihaknya juga mengaku akan mengantisipasi kerawanan-kerawanan saat arus mudik dan idul fitri nanti.
“Selain kasus kecelakaan lalu lintas, kasus lainnya yang menonjol yaitu masih maraknya pencurian malam hari, pencurian rumah kosong, pembiusan atau hipnotis. Ini harus kita antisipasi bersama,” ungkapnya.
Selain itu Polda Banten juga akan mendirikan 235 pos yang dari arah Jakarta hingga Merak yang terdiri atas 190 pos penjaga dan pengatur (gatur), 35 pos pengamanan, 8 pos pelayanan, dan dua pos terpadu.
Ketua DPRD Provinsi Banten Asep Rahmatullah berharap, kondusifitas wilayah Banten saat Ramadan ini hingga Idul Fitri nanti tetap kondusif. “Mudah-mudahan suasana aman ini tetap terjaga,” pungkas politikus PDI Perjuangan ini.
Kota Serang hanya mengutus Kepala Dinas Satpol PP Kota Serang Maman Lutfi sebagai perwakilan.“Pak Wali mana ? Pak Wakil? Salam ya sama Pak Walikota,” ujar WH soal ketidakhadiran Walikota dan Wakil Walikota Serang.
Rapat memang hanya dihadiri oleh dua kepala daerah yaitu Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya, dan Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar. Sementara Kabupaten Pandeglang diwakili oleh Plt Sekda Feri Hasanuddin, Kota Tangerang Selatan diwakili oleh Wakil Walikota Benyamin Davnie,
Kota Tangerang diwakili oleh Wakil Walikota Sachrudin, Kabupaten Serang diwakili oleh Wakil Bupati Panji Tirtayasa.Kota Cilegon sendiri sama sekali tak mengutus wakil karena disaat bersamaan ada kunjungan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita.
Soal persiapan mudik, WH pun menyoroti kebaradaan PKL yang tersebar di sejumlah titik di Kota Serang. Dia menilai, ada ketidaktegasan Pemkot Serang sehingga PKL menjamur dan membuat semrawut serta kemacetan Ibukota Provinsi Banten. “Harus lebih tegas, harus punya rasa memiliki. PKL yang seenaknya itu trantib harus turun. Kalau kurang kuat kami bakal back up dari provinsi, tapi yang harus di depan ya pemkot (Serang),” katanya.
Mantan Camat Ciputat itu juga mengkritisi kenyamanan dan kebersihan sejumlah ruas jalan di Kota Serang yang sangat tidak mencerminkan sebuah ibukota provinsi. Pun demikian dengan objek wisata yang potensial dipenuhi pengunjung saat Idul Fitri yaitu Banten Lama yang membutuhkan perhatian lebih.
“Jaga ketertiban dan kebersihan, menertibkan spanduk-spanduk di jalan dan taman-taman. Tertibkan yang kumuh-kumuh biar kelihatan kotanya. Termasuk peziarah di Masjid Agung Banten Lama sangat tidak tertib, sudah fasilitasnya kurang banyak yang minta-minta juga,” ungkapnya.
Mantan Walikota Tangerang itu pun berharap agar Pemkot Serang tak sungkan meminta bantuan ke pemprov. “Kalau perlu dukungan pendanaan kita akan tindaklanjuti. Kota Serang ibukota provinsi tapi gimana, rasanya, taste-nya belum ketemu. Buat saya, belum memenuhi sebagai ibukota,” tuturnya.
Setelah diberi kesempatan berbicara Maman pun langsung menyampaikan permintaan maaf atas ketidakhadiran Walikota Serang. “Permohonan maaf atas ketidakhadiran Pak Walikota karena ada pelantikan Tim Pengawasan Orang Asing,” ujarnya.
Soal persiapan mudik, pihaknya telah melakukan beberapa antisipasi sejumlah pasar tumpah di Kota Serang seperti Pasar Kalodran dan pasar dadakan Alun-alun Kota Serang dengan mendirikan posko. Kemudian Pemkot Serang juga rutin melakukan operasi malam guna menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
“Mengenai pasar tumpah di Kalodran, di alun-alun memang sudah biasa tapi mudah-mudahan tidak jadi kebiasaan. Untuk kelancaran arus lalu lintas ada beberapa pos pengamanan lebaran, seperti pos di Kalodran, Pakupakatan, alun-alun, dan Taman Kopassus. Kami juga mengantisipasi pasca lebaran, yaitu para peziarah,” ungkap mantan Staf Ahli Walikota Serang ini.
Setelah Kota Serang, WH secara bergantian mempersilakan daerah lain dan lembaga vertikal untuk memaparkan persiapan arus mudik. Rata-rata setiap perwakilan daerah mengeluhkan kondisi jalan provinsi dan nasional yang rusak. WH sendiri menanggapi secara normatif dengan mengatakan bahwa jalan provinsi yang rusak akan segera diperbaiki.
Sementara itu, Wakapolda Banten Kombes Pol Aan Suhanan mengatakan, pihaknya sudah melakukan rapat kordinasi tahap awal dengan pemerintah, ASDP Merak, PT Marga Mandala Sakti selaku pengelola jalan tol Tangerang-Merak serta instansi terkait. Pihaknya juga mengaku akan mengantisipasi kerawanan-kerawanan saat arus mudik dan idul fitri nanti.
“Selain kasus kecelakaan lalu lintas, kasus lainnya yang menonjol yaitu masih maraknya pencurian malam hari, pencurian rumah kosong, pembiusan atau hipnotis. Ini harus kita antisipasi bersama,” ungkapnya.
Selain itu Polda Banten juga akan mendirikan 235 pos yang dari arah Jakarta hingga Merak yang terdiri atas 190 pos penjaga dan pengatur (gatur), 35 pos pengamanan, 8 pos pelayanan, dan dua pos terpadu.
Ketua DPRD Provinsi Banten Asep Rahmatullah berharap, kondusifitas wilayah Banten saat Ramadan ini hingga Idul Fitri nanti tetap kondusif. “Mudah-mudahan suasana aman ini tetap terjaga,” pungkas politikus PDI Perjuangan ini.
0 comments:
Post a Comment