
Sekda Banten Ranta Soeharta mengungkapkan, proyek pembangunan
Terminal LPG Banten kapasitas 1 juta ton/tahun dilepas karena
orientasinya cenderung pada business to business sehingga tidak perlu
backup dari pemerintah. "Karena itu lebih pada bisnis ke bisnis, jadi
pemerintah mempersilahkan saja dikembangkan oleh pertamina dengan nanti
siapa mitranya. Jadi istilahnya bukan dibatalkan, tetapi tidak masuk
lagi dalam proyek strategis nasional," ujar Ranta, Kamis (15/6).
Berbeda halnya dengan proyek jalan Tol Serang-Panimbang yang akan
membuka akses masyarakat terutama di Banten Selatan yang dinilai
disparitasnya cukup tinggi dengan Banten Utara. “Kalau Tol
Serang-Panimbang kan bukan sekedar (karena ada) KEK Tanjung Lesung,
tetapi ini membuka akses ke Selatan. Pak Presiden mengapresiasi karena
progres di Banten cukup bagus, sehingga 11 proyek nasional lainnya tetap
dilanjutkan bahkan diinstruksikan kepada kementerian supaya dipercepat.
Kalau daerah lain itu ada yang diblok karana progresnya lambat,” ujar
Ranta.
Menurut Ranta, Wakil Presiden Jusuf Kalla menekankan agar Pemprov
Banten memperhatikan disparitas antara Banten selatan dengan utara.
“Pak JK justru lebih hafal soal disparitas itu. Beliau minta yang harus
diperhatikan ke depan itu selatan karena disparitas terasa dengan utara.
Penekanannya, kalau ada investor supaya diarahkan ke Bansel, tetapi
harus dipilih investasinya jangan merusak lingkungan,”tuturnya
0 comments:
Post a Comment