![]() |
SERANG – Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah ziarah dan tabur bunga
makam pahlawan di Taman Makam Pahlawan Ciceri, Kota Serang. Jumat
(11/8). Agenda tersebut dalam memperingati Hari Pramuka ke – 56 dan
Kemerdekaan ke 72.
Kegiatan tersebut bertujuan untuk menghormati dan mengenang jasa-jasa
para pahlawan yang gugur dalam perjuangan merebut, membela dan
mempertahankan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Penghormatan kepada arwah pahlawan oleh seluruh peserta upacara dipimpin
oleh Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah.
Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah mengatakan, kewajiban yang masih
hidup untuk mengenang dan mendoakan jasa pahlawan yang telah berjuang
merebut kemerdekaan bangsa Indonesia dan upaya pejuang yang patut
dihormati oleh rakyat Indonesia.
“Tugas kita saat ini adalah melanjutkan perjuangan mereka, jangan
sampai perjuangan Pahlawan menjadi sia-sia kareana kita yang tidak bisa
memanfaatkan perjuangan tersebut dengan membuat Negara ini maju dan
dibanggakan oleh kita semua ,” ungkapnya.
Dia melanjutkan, memaknai kemerdekaan bukan hanya merdeka secara
fisik tetapi menyeluruh seperti permasalahan kemiskinan, keterbelakangan
dan kesehatan bisa dientaskan oleh secara bersama masyarakat dan
pemerintah.
“Misalnya masyarakat melaporkan jika ada yang tidak sekolah ke pihak
dinas terkait sehingga bisa ditindak lanjuti oleh pemerintah begitu
seterusnya. Sehingga mengurangi beban permasalahan di Negara,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Harian Kwarcab Serang Jajang Kusamara
menuturkan, kegiatan tersebut merupakan salah satu rangkaian HUT Pramuka
ke – 56 yang dihadiri seluruh unsur pramuka di Kabuaten Serang. Dengan
harapan bisa mengajak generasi muda untuk peduli terhadap pahlawan yang
telah gugur.
“Dengan adanya kegiatan ini generasi muda akan lebih terbangun lagi
untuk kembali memperlajari sejarah dan mengenali pahlawan yang telah
mendahului,” tuturnya.
Jajang melanjutkan, kemerdekaan yang diraih bukan sebuah pemberian
dari penjajah melainkan perjuangan pahlawan untuk mengusir penjajah
dengan semangat kemerdekaan yang tertanam di masing-masing pahlawan.
“Jika dulu berjuang dengan bambu runcing, maka generasi saat ini
berjuang dengan kepandaian karena di era digital begitu mudah tersebar
hal-hal negative yang menyebabkan bangsa ini terpuruk dan tertinggal,”
katanya
0 comments:
Post a Comment