Sebentar Lagi Tiba Hari Kemerdekaan 17 Agustus 2017 adalah
hari bersejarah buat bangsa Indonesia. Kita sedang merayakan hari
kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-72 tahun. Tak terasa kita sudah
menjadi bangsa yang merdeka selama 72 tahun. Bagi manusia, usia 72 tahun
adalah usia yang mulai menua dan melupa. Selama 72 tahun itu, benarkah
kita sudah merdeka? Benarkah kita sudah menjadi orang yang merdeka?
Siapakah orang yang merdeka menurut anda?
Bagi saya secara pribadi, kemerdekaan adalah orang yang tidak terjajah oleh dirinya sendiri. Orang
yang dapat mengalahkan dan menaklukan dirinya sendiri. Dia mampu
memimpin dirinya sendiri untuk menjadi orang yang bermanfaat buat orang
lain. Dia tak merasa terjajah, sebab dirinya mampu memerdekakan dirinya
sendiri. Orang yang mampu memerdekan dirinya sendiri itulah orang yang
merdeka menurut saya. Dia mampu memimpin dirinya dengan baik sebelum
dipimpin dan memimpin orang lain.
Kalau melihat sekeliling kita, maka akan
didapatkan begitu banyak orang yang belum merdeka. Mereka masih
terjajah oleh dirinya sendiri. Hal ini dapat dilihat dari bagaimana
mereka mengelola waktu dengan baik. Mereka kurang disiplin masalah waktu
dan berakibat banyak waktu yang terbuang dalam kesehariannya. Padahal
waktu yang diberikan Allah selama 24 jam itu semestinya sudah mampu
membuatnya menjadi orang yang merdeka.
Kemerdekaan bukan hanya terbebas dari
penjajahan bangsa lain. Kemedekaan bukan hanya terbebas dari pengaruh
bangsa asing yang begitu gencar. Kemerdekaanyang hakiki itu sebenarnya
terbebas dari keinginan diri yang hanya mementingkan diri sendiri. Bila
hati dan pikiran kita untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, maka kita
harus memulainya dari kecerdasan personal terlebih dahulu. Hal itu tentu
saja harus dimulai dari diri kita masing-masing.
Sebagai seorang guru saya menyadari
bahwa masih banyak guru yang belum merdeka. Pada akhirnya banyak pula
murid yang belum merdeka. Bila gurunya merdeka, maka muridpun akan
merdeka. Mengapa? karena guru merdeka akan membuat muridnya merdeka
pula. Merdeka dari dirinya sendiri untuk displin soal watu dan mampu
mengelola waktu dengan baik. Ketika waktu sudah mampu terkelola dengan
baik, maka dia akan menjadi orang yang MERDEKA. Itulah salah satu contoh orang yang merdeka.
Dalam buku karya Irfan Hamka yang berjudul AYAH (kisah
Buya Hamka) dan menjadi buku best seller d Indonesia, dikisahkan
bagaimana buya hamka mengisi hari-harinya. Kisah Buya Hamka di masa
muda, dewasa, menjadi ulama, satrawan, politisi, kepala rumah tangga,
sampai ajal menjemputnya tercatat dengan cermat dalam buku ini. Inilah
sebuah kisah nyata orang yang merdeka. Penjajah bangsa lain boleh saja
memenjarakannya, tetapi dirinya tetaplah orang yang merdeka. “Buya
Hamka adalah seorang ayah bagi negeri ini. Ayah bukan hanya dilihat
secara biologis, tapi dia juga ayah bagi anak-anak didiknya, ayah
spiritualitas”, begitulah Prof. Dr. Komarudin Hidayat berkomentar dalam buku best seller ini.
Kemerdekaan menurut saya adalah
terbebasnya seseorang dari penjajahan dirinya sendiri. Bangsa ini memang
masih dijajah oleh bangsa asing dalam bentuk lainnya. Namun yang paling
penting diri ini tak boleh terjajah oleh dirinya sendiri. Bila kita
masih terjajah oleh diri sendiri, sampai kapanpun kita tak akan
merasakan kemerdekaan. Sampai kapanpun negeri ini tak akan pernah
merdeka. Kemerdekaan harus dimulai dari kemerdekaan diri sendiri.
Kemerdekaan negeri harus dimulai dari pribadi yang merdeka.
Semoga di hari kemerdekaan republik
Indonesia ini, kita semua mampu untuk melakukan introspeksi diri dan
menilai diri sendiri apakah sudah menjadi orang yang merdeka atau masih
terjajah oleh dirinya sendiri. Bila anda sudah merdeka, maka saya
ucapkan selamat menjadi orang yang merdeka. Tetapi, bila anda masih
terjajah oleh diri sendiri, maka segeralah lawan dirimu dengan terus
menerus memperbaiki diri. Pepatah bijak mengatakan, “Menaklukan
ribuan orang belum tentu disebut sebagai pemenang, tetapi mampu
mengalahkan dirinya sendiri, itulah yang disebuat penaluk gemilang.
0 comments:
Post a Comment