SERANG – Massa yang terdiri dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia
(PMII) Kota Serang, Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI),
Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim
Indonesia (KAMMI) Cabang Serang, menggeruduk Gedung DPRD Kota Serang di
Jalan Mayor Syafei, Kamis (10/8).
Dalam aksi yang dimulai pukul 10.00 hingga 13.00 WIB, sekelompok
organisasi mahasiswa itu terus berorasi menuntut apa-apa yang dianggap
tidak baik dari Pemerintah Kota Serang.
Di tengah demo sempat terjadi kericuhan antara anggota kepolisian
yang menjaga gerbang dengan sekolompok massa tersebut. Massa terdorong
mundur. Beberapa mahasiswa jatuh tersungkur dan terserempet motor yang
sedang lewat. Arus lalu lintas pun sempat tersendat.
Dengan mengibarkan bendera dari berbagai organisasi mahasiswa, mereka terus berdiri berorasi tanpa henti secara bergantian.
Pengurus Cabang HMI Serang Hasan Nugraha mengungkapkan tuntutan
kepada Pemkot agar merevitalisasi pasar tradisional sebagai sumber
pendongkrak perekonomian warga Kota Serang.
“Optimalisasi peningkatan sarana prasarana lembaga pendidikan
anggaran 20 persen dari APBD (UU No 20 Tahun 2003),” ungkap Hasan
Nugraha, Kamis (10/8).
Pihaknya menuntut agar Pemkot menyikapi dan menuntaskan gizi buruk,
campak, pelayanan kesehatan yang tidak baik dan realisasi RSUD untuk
kesejahteraan Kota Serang.
“Turunkan angka pengangguran dan relokasi warga yang tinggal di rumah
tidak layak huni. Optimalkan kinerja DPRD sebagai wakil rakyat dan
wadah aspirasi untuk menyampaikan masalah yang dihadapi,” ucapnya.
Usai merapalkan aspirasi, mereka serentak bersama-sama membuang
pembalut bekas ke halaman gedung DPRD Kota Serang. Pembalut itu terlihat
kotor, terdapat noda merah serupa darah.
Namun, akhirnya mereka dipersilakan masuk oleh Ketua DPRD Kota Serang Subadri Usuldin ke ruang paripurna sekira pukul 12.00 WIB.
“Kami sangat menyadari aksi mahasiswa semua semata-mata adalah demi
kemajuan Kota Serang, nanti kita ngobrol di dalam,” terang Subadri.
Seketika, para mahasiswa yang diperkirakan berjumlah 150 orang itu masuk menanti jawaban wakil rakyat itu.
0 comments:
Post a Comment