![]() |
Bimbingan Teknis Impelementasi Percepatan
Masterplan Kota Cerdas Menuju Tangerang Selatan Smart City, Kantor
Balaikota Tangsel, Rabu (30/8/2017)
|
Tangerang-Sebagai wakil Provinsi Banten yang terpilih sebagai salah satu dari 25 kota percepatan Smart City
oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika , Pemerintah Kota Tangerang
Selatan terus gencar melakukan bimbingan teknis (bimtek) Implementasi
Percepatan Masterplan Kota Cerdas, Menuju Tangerang Selatan Smart City.
Bimtek yang bertempat
di Aula Lantai 4 Gedung Balaikota Tangsel ini diselenggarakan
Rabu,(30/8/2017) siang tadi dan dihadiri oleh seluruh perwakilan OPD di
Tangsel serta hadir narasumber langsung dari Kemenkominfo dan Konsultan
ahli perencanaan Smartcity.
Teddy
Sukardi, Ketua umum ikatan Konsultan Teknologi Informasi Indonesia
(IKTI) mengatakan Tangsel merupakan Kota yang unik dimana dinamika
pemeritahan dan masyarakatnya memiliki perbedaan yang cukup kontras. Di
beberapa bagian daerah, implementasi Smart City tak sulit dilakukan.
Sementara di lain daerah, smart city hanya selogan saja tanpa merasakan
manfaat dari smart city tersebut.
”Ada beberapa daerah
yang memang sepertinya sulit mengimplementasikan smart city ini, karena
itulah tantangannya. Kesulitan itu proses dalam mewujudkan smart city,”
kata Teddy.
Selain itu Tedi pun
menambahkan, dari segi teknologi Tangsel memiliki inovasi mumpuni dalam
pelayanan terhadap masyarakat. Sayangnya, teknologi tersebut belum
diimbangi dengan proses sosialisasi yang maksimal. Sehingga, apapun
inovasinya, masyarakat akan kesulitan memahaminya.
“Kalau teknologi saya
yakin Tangsel mampu mengembangkan. Namun bicara smart city, bukan hanya
sekadar teknologi saja. Melainkan dengan keadaan ekonomi, masyarakat,
infrastruktur serta lapisan dari pemerintahannya juga,” katanya.
Sementara perwakilan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) Nova Zanda mengatakan, butuh
proses panjang perlu dilakukan oleh staf pemerintahan dalam mewujdukan
smart city. Salah satunya terus berkomunikasi kepada msayarakat mengenai
penawran kemudahan melalui smart city.
“Permasalahannya hanya
komunikasi saja. Kita (kementerian) melakukan komunikasi dengan
Pemerintah Kota secara berkala untuk terus memerhatikan perkembangan
smart city. Begitupun Pemda harus mengawasi perekembangan smar city di
daerah-nya masing-masing,” katanya.
Ditambahkannya,
Tangsel saat ini merupakan salah satu kota dari 25 Kota yang ada di
Indonesia yang terpilih dalam porgram menuju 100 smart city di tahun
2020. “Tangsel masuk ke dalam tahap pertama. Karena itu, harus jadi
percontohan. Karena itu, diharapkan Pemkot bisa semaksimal mungkin
menjalin komunikasi terhadap seluruh elemen staf pemerintahan agar bisa
menwujudkan manfaat smart city di setiap lapisan masyarakat,” katanya.
Sementara Kepala
Bidang Smart City dan TIK pada Dinas Kominfo Sodikin mengatakan,
implementasi berupa bimbingan teknis ini sendiri diadakan dan
diasistensi oleh Kemenkominfo sendiri dan akan berlangsung sampai
Oktober nanti.
"Sebagai wujud Mou
dengan Kemenkominfo, Ibu Wali kota sudah menetapkan tim pelaksana
Smartcity Tangsel, dari seluruh opd dan Kecamatan, dan tim inilah yang
mereview masterplan kita dan juga akan membahas quick win apa yang jadi
potensi di Tangsel" ungkap Sodikin.
Sodikin berharap agar
kunjungan yang dilakukan oleh Kemkominfo ini dapat dimaksimalkan oleh
para staff pemerintah yang mewakili berbagai instansi. ”Ya semoga bimbingan teknis ini bisa dimanfaatkan secara maksimal dan terimplementasi sebaik-baiknya" tutup Sodikin.
0 comments:
Post a Comment