SERANG, (KB).- Kebutuhan anggaran operasional
Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) di
bawah naungan pengampuan Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Indonesia
(UI) selama lima tahun sebesar Rp 228 miliar lebih.
Menanggapi hal tersebut, Gubernur Banten Wahidin Halim (WH)
menyatakan akan men-support anggaran sebesar Rp 50 miliar dari APBD
Banten. “Pemprov Banten bantu 50 miliar selama 5 tahun,” katanya saat
ditemui seusai rapat paripurna di DPRD Banten, KP3B, Kota Serang, Rabu
(27/9/2017). Menurut dia, sumber anggaran untuk operasional FK Untirta
tersebut tidak hanya berasal dari Pemprov Banten, melainkan pihak-pihak
lain. “Itu kan ada kesepakatan dengan (pihak) yang lain,” ujarnya.
Ketua Tim Task Force Pendirian FK Untirta, Desdiani menuturkan,
berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Banten 2016, diketahui
jumlah dokter di Banten secara keseluruhan sebanyak 3.212 orang, terdiri
atas 1.196 dokter umum, 455 dokter gigi, dan 1.561 dokter spesialis.
Data tersebut menjadi salah satu latar belakang pendirian FK Untirta.
“Sebanyak 2.507 dokter bertugas di rumah sakit dan 705 dokter
bertugas di Puskesmas. Rasio ketersediaan dokter umum dan spesialis
dengan jumlah penduduk di Banten, adalah satu berbanding 2.377. Artinya,
satu dokter melayani 2.377 orang. Sebaran terbaik di Kota Tangerang
Selatan, yaitu satu berbanding 1.241, sedangkan yang terendah di
Pandeglang dan Lebak,” ucapnya saat ekspose progres FK Untirta dengan
Komisi V, di DPRD Banten, Selasa (26/9/2017).
Ia menjelaskan, skema ikatan dinas ditempuh, agar lulusan-lulusan FK
Untirta nanti mengabdi ke daerahnya sendiri. “Kalau perlu enggak boleh
keluar-keluar, bertugas dan mengabdi di Banten, karena Banten
betul-betul membutuhkan dokter,” tuturnya.
Sebagaimana diberitakan, kebutuhan anggaran untuk operasional FK
Untirta selama 5 tahun sebesar Rp 228 miliar. Angkatan pertama sebanyak
50 mahasiswa membutuhkan anggaran sebesar Rp 17.581.940.000 atau Rp
351.638.800 per mahasiswa per tahun. Selanjutnya, angkatan kedua 100
mahasiswa dengan kebutuhan sebesar Rp 34.618.180.000 atau Rp 346.181.800
per mahasiswa per tahun.
Angkatan tahun ketiga 150 mahasiswa membutuhan anggaran Rp
46.654.420.000 atau Rp 311.029.467 per mahasiswa, angkatan tahun keempat
200 mahasiswa dengan kebutuhan anggaran Rp 58.690.660.000 atau Rp
293.453.300 per mahasiswa. Angkatan tahun kelima dibutuhkan anggaran Rp
70.726.900.000 untuk 250 mahasiswa atau Rp 282.907. 600 per mahasiswa.
0 comments:
Post a Comment