![]() |
| Gubernur Banten, Wahidin Halim menjenguk Lela korban pabrik kembang api meledak yang dirawat, di RSUD Tangerang |
TANGERANG-Lelaki paruh baya duduk di pojok bangsal ruang rawat RSUD Tangerang.
Dia tak bisa menyembunyikan kegelisahannya. Supriono, begitu dia
disapa. Tukang es cendol Bandung ini berkali-kali menengadahkan kepala
ke langit.
Istrinya, Atin, wanita yang telah memberinya satu anak, tengah
dirawat di rumah sakit. Istrinya itu luka bakar 80 persen.”Sekarang lagi
dioperasi,” ungkap Warso, sepupu Atin, Jumat (27/10).
Malam sebelum tragedi maut, kata Warso, ada satu permintaan Supriono
pada Atin. “Dia minta supaya Atin tak usah kerja lagi di pabrik kembang
api dan petasan. Dia diminta supaya bantu-bantunya jualan es cendol
saja.” tambahnya. Namun permintaan itu belum ada jawaban. Sang istri
menjadi salah satu korban luka bakar.
Selama dua bulan bekerja di pabrik kembang api dan mercon ini, Atin
dan ratusan pekerja lainnya bekerja di bagian packing. Mereka diupah
Rp40 ribu per hari. Satu kelompok terdiri dari lima orang. Mereka
ditarget menyelesaikan 1.000 pack kembang api dalam sehari. Kalau tidak
mencapai target, upahnya dipotong cukup besar.
“Karena untuk bagian packing tidak ada kontrak, tidak ada aturan apa
pun, yang penting borongan lepas. Satu kelompok 5 orang itu target 1
hari seribu pack. Kalau dapat seribu, per orang dapat Rp40 ribu per
hari. Kalau tidak mencapai seribu, dipotong ada yang sampai Rp20 ribu
per hari,” timpal Unan, korban lainnya.
DI BAWAH UMK
Gaji pekerja yang jauh dari Upah Minum Kabupaten (UMK) Kabupaten
Tangerang, yang mencapai Rp3,2 juta per bulan ini menjadi perhatian
khusus Gubernur Banten Wahidin Halim saat menjenguk korban yang dirawat
di RSUD Tangerang.
“Bukan hanya soal upah di bawah UMK, tapi pabrik ini juga
memperkerjakan anak di bawah umur, selain itu tak menyediakan alat
pemadam dan pintu darurat,” kata Wahidin.
Namun Wahidin tak memberikan penjelasan langkah apa yang akan
dilakukan Pemerintah Provinsi Banten. Menurut dia, Pemerintah Kabupaten
Tangerang yang semestinya melakukan investigasi karena instansi itu yang
mengeluarkan izin beserta pengawasannya.
DITANGGUNG JAMKESDA
Sekretaris Daerah Pemkab Tangerang Mochamad Maesyal Rasyid berjanji
akan mengevaluasi izin pabrik mercon ini. “Bupati juga sudah perintahkan
supaya korban yang meninggal atau korban yang dirawat, ditanggung oleh
pemerintah daerah dalam bentuk Jamkesda,” kata Rasyid.
Masih ada 28 korban dirawat di sejumlah rumah sakit terdiri dari 16
laki-laki dan 12 perempuan. Mereka dirawat di RSA Bunda, lima di RS
Mitra Husada, dan 7 orang di RSUD Tangerang.
Di RSUD Tangerang, tiga korban dirawat di ICU karena mengalami luka
bakar di atas 50 persen. Rinciannya, Nurhayati, 20, luka bakar 80
persen; Siti Fatimah,15, luka bakar 60 persen; dan Atin puspita, 32,
luka bakar 80 persen.
DPR AKAN BAHAS
Terpisah, Ketua DPR RI Setya Novanto (Setnov) mengapresiasi tindakan
cepat aparat kepolisian menyelamatkan korban. “Kerja keras aparat telah
meminimalisir jatuhnya korban,” katanya. Setnov juga meminta polisi
mengusut kasus ini.
“Jangan main-main dengan keselamatan kerja. Apalagi ini gudang
kembang api. Komisi IX DPR sebagai mitra kerja Kementerian
Ketenagakerjaan akan membahasnya dalam Rapat Dengar Pendapat,” tukas
Setnov.







0 comments:
Post a Comment