![]() |
Sejumlah masyarakat Kota Tangsel yang menerima sertifikat tanah gratis dari Presiden Joko Widodo |
TANGERANG-Masyarakat yang menerima sertifikat tanah melalui program gratis dari
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (BPN)
hendaknya jangan mudah ‘menyekolahkan’ atau mengadaikan ke bank untuk
kebutuhan konsumtif atau yang tidak perlu.
“Saya titip dan minta masyarakat harus tetap mawas diri khususnya
penerima sertifikat tanah jangan disalahgunakan untuk hal-hal yang
konsumtif karena akan malah menjadi beban bagi masyarakat itu sendiri,”
kata Presiden RI Joko Widodo memberikan pesan kepada masyarakat
Indonesia khususnya Kota Tangerang Selatan (Tangsel) yang mendapatkan
sertifikat gratis, di lapangan Puspitek, Kota tangsel, Rabu (11/10).
Kegiatan ‘menyekolahkan’ atau mengadaikan sertifikat tanah merupakan
kebiasaan masyarakat Indonesia ke bank. Tidak ada yang melarang kalau
sertifikat tanah itu diangunkan ke bank untuk jaminan kredit atau
lainnya namun harus hati-hati dan cek dulu bunga serta kalkulasi
pengembalian atau kemampuan mengembalikan pinjaman tersebut.
” Saya tahu kalo sudah jadi Sertifikat ini pasti mau disekolahkan.
Engga apa-apa silahkan, mau dipakai agunan. Saya titip kalo mau pinjem
bank itu hati-hati bunganya berapa,kalkulasi nya, jangan dimasukkan ke
bank (jika tak sanggup bayar). Saya titip hati-hati,” ujar Joko Widodo.
Tidak hanya itu saja pesan yang disampaikan ke masyarakat penerima
sertifikat tanah, Presiden juga menggingatkan agar masyarakat penerima
sertifikat untuk memfotocopy sertifikat tanah yang telah dimiliki
sebagai antisipasi bila sertifikat itu hilang masih memiliki bukti serta
memudahkan untuk membuat kembali. “Saya titip beri plastik kalau sudah
dipegang (sertifikatnya) jangan lupa di fotocopy. Takut kalau hilang
nanti ada salinan foto copy sehingga tinggal datang ke kantor BPN bisa
membuat sertifikat baru kembali,” tambah Presiden Jokowi.
0 comments:
Post a Comment