SERANG, (KB).- Gubernur Banten, Wahidin Halim
mengatakan, jika selama ini popularitas Banten masih banyak didongkrak
oleh hal yang bersifat negatif, seperti korupsi dan jembatan roboh. Hal
tersebut mengindikasikan, bahwa promosi potensi Banten belum maksimal.
Oleh karena itu, dia mengajak seluruh elemen masyarakat bahu-membahu
mempromosikan potensi Banten kepada masyarakat luar.
“Menjadi penting ke depan bagaimana mempromosikan Banten. Ketika saya
masih di Komisi II DPR (RI) selalu terdengar Banten itu terkenal cuma
(soal) debus, makan nasi aking, jembatan roboh, dan korupsi,” katanya
saat menjadi pembicara seminar IJTI Pengurus Daerah (Pengda) Banten di
salah satu hotel Kota Serang, kemarin.
Ia menuturkan, sebetulnya Banten mempunyai potensi besar dalam
berbagai aspek, contohnya dalam bidang pariwisata Banten mempunyai objek
wisata pantai, gunung, pulau, air terjun, dan potensi wisata lainnya.
“Banten memiliki budaya yang sangat religius, pesona pantainya. Punya
ratusan air terjun, pulau-pulau, keindahan pantai selatan hingga
perkebunan yang masih sangat luas. Tapi, itu semua belum diinformasikan
sebagai mana mestinya,” ujarnya.
Dengan demikian, mantan Camat Tigaraksa tersebut mengajak semua
elemen masyarakat termasuk media massa untuk mempromosikan kekayaan
wisata Banten. “Berharap bisa bekerja sama dengan tidak mengurangi peran
masing-masing. Saya berharap, jurnalis menjadi mitra kami, tanpa
teman-teman (media massa) Banten tidak akan terus diketahui orang
banyak, tidak ada promosi,” ucapnya.
Di sisi lain, dia juga terus berupaya memperbaiki sarana pendukung
berupa infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan. Dalam bidang wisata,
dia akan memperbanyak kegiatan promosi, seperti festival dan pameran.
“Makanya, fokus membangun infrastruktur, semua diperbaiki,” tuturnya.
Ketua IJTI Pengda Banten, Aimarani mengatakan, bahwa saat ini memang
sudah saatnya semua pihak untuk bahu-membahu dalam membangun berbagai
aspek. “Ini harapan kami dan para pemangku kebijakan,” katanya.
0 comments:
Post a Comment