![]() |
Kepala RS Polri Kramatjati, Brigjen dr Didi Agus Mintadi |
JAKARTA – Kondisi korban kebakaran pabrik petasan yang
sangat mengenaskan akibat terpanggang, menyulitkan proses indentifikasi.
Karena itu, proses tersebut akan memakan waktu lebih lama dari pada
biasanya, sehingga keluarga diminta bersabar.
Kepala RS Polri Kramatjati, Brigjen dr Didi Agus Mintadi mengatakan,
proses identifikasi terhadap puluhan korban kebakaran membutuhkan proses
panjang. Pasalnya, petugas perlu mengunakan DNA korban yang nantinya
akan dibandingkan dengan DNA pembanding.
“Proses identifikasi ini akan memerlukan waktu lebih dari pada
biasanya, karena saat ini kondisi jenazah yang sulit dikenali. Untuk
Sidik jari agak sulit, tapi untuk gigi ada sebagian yang bisa tapi itu
berat, sehingga kami mengandalkan pemeriksaan DNA,” kata dr Didi, Jumat
(27/10/2017).emeriksaan DNA itu sendiri, kata dr Didi, nantinya DNA korban dengan
DNA pembanding dari keluarganya baik itu orangtua ataupun anak dari
korban akan disamakan. Sehingga, untuk proses penyamaan DNA itu sendiri
memerlukan waktu yang cukup lama.
“Kami juga meminta keluarga korban untuk terus datang dan nanti diambil sample DNAnya untuk dibandingkan,” ungkapnya.
Sebelumnya diberitakan, sebuah pabrik kembang api dikawasan Kosambi,
Tangerang, terbakar. Akibat kejadian itu, 47 orang tewas dan puluhan
lainnya mengalami luka-luka. Kondisi jasad korban yang tewas terpanggang
itu menyulitkan petugas untuk mengenalinya, sehingga perlu proses
identifikasi dari keluarga korban.
0 comments:
Post a Comment