Thursday, 5 October 2017

Sistem birokrasi korup, negeri bangkrut


BARU-baru ini publik dikejutkan lagi dengan berita tertangkap tangannya pejabat negara yang  yang diduga terlibat korupsi.

Padahal yang bersangkutan adalah seorang akademisi andal dan birokrat idealis. Sementara selama ini masyarakat banyak berharap kepada kalangan akademisi karena kredibilitasnya sebagai kaum intelek dianggap bersih kalau diangkat jadi pejabat negara. Namun, bila sang guru besar saja seperti itu, bagaimana yang lain. Ini menunjukkan bahwa kekuatan korupsi di Indonesia semakin sistemik dan semakin menggerogoti profesionalisme, apa pun jenis profesinya.

Ini situasi darurat perang terhadap dunia korupsi sehingga tidak ada waktu lagi bahwa sistem birokrasi harus segera dirombak dari akarnya. Jika tidak, siapa pun akan terjebak di dalam pusarannya. Kisah penangkapan beberapa Pejabat dari Birokrasi sampai Bupati dan Walikota  ini tak jauh berbeda dengan gambaran para aktivis kampus sejak era Orde Lama dan Orde Baru, bahkan saat Era Reformasi sekarang ini. Kalau dulu ketika masih di bangku kuliah, mereka para aktivis yang idealis dengan mengkritik birokrasi habis-habisan.

Namun, ketika keluar dari kampus dan masuk ke lingkaran birokrasi, terjadi perubahan perilaku di mana mereka bertransformasi menjadi sosok yang pragmatis. Wahai generasi muda bangsa, jika ingin menjadi pemimpin negeri, pahamilah hakikat menjadi pejabat pemerintahan, bukanlah untuk mencari, apalagi menumpuk kekayaan.

Seharusnya sebagai pejabat pemerintah yang menyelenggarakan birokrasi mengabdikan dirinya untuk melayani bagi kemakmuran rakyat banyak, bukan untuk menumpuk kekayaan demi kepentingan diri sendiri dan kelompoknya. Sebab itu, penyelenggara negara haruslah orang-orang yang sungguh-sungguh terpanggil jiwanya untuk mengangkat harkat dan martabat orang banyak. Berhasil melayani rakyatnya dengan baik dan benar haruslah menjadi tujuan kepuasan dalam mengemban tugas.

Demikianlah sejatinya menjadi pejabat pemerintah. Persiapkanlah dirimu dari sedini mungkin melalui proses yang benar, berlakulah bersih dan jujur, serta jangan lagi berdusta kepada rakyat. Kita ketahui bersama akhir-akhir ini semakin banyak elite politik dan kekuasaan yang ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena terlibat korupsi. Ini semakin memperkuat indikasi bahwa negeri ini sedang menuju ambang kebangkrutan.

Betapa tidak, kini korupsi sudah tak pandang bulu lagi, baik akademisi, birokrat, aktivis, maupun aparat penegak hukum tidak ada yang bebas dari perilaku korup. Mulai dari pusat sampai daerah, korupsi di kalangan politisi dan eksekutif bahkan yudikatif pun sepertinya tidak pernah mau berhenti. Uang berseliweran dengan mudah. Kita tidak tahu harus berkata apa jika jutaan dolar “apel Washington” , bahkan ratusan miliar rupiah “apel Malang” hilir mudik ke dalam rekening para pemangku kepentingan negeri ini.

Sungguh transaksi gratifikasi yang luar biasa dengan jumlah yang mengerikan. Dari mana sumber asalnya? Bila kita cermati data yang dikeluarkan Kementerian Keuangan pada Mei 2013, utang Indonesia sudah mencapai angka Rp2.036 triliun. Sementara laporan keuangan pemerintah pusat (LKPP) yang diterbitkan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) akhir Desember 2016 menunjukkan, utang Indonesia baru mencapai Rp.1.850 triliun. Artinya dalam enam bulan saja utang sudah bertambah sebesar Rp186 triliun.

Bayangkan saja, betapa semakin menumpuknya utang negara kita. Kalau aset negara atau tanah berserta sumber daya alam lainnya sudah dikuasai oleh swasta, kemudian cadangan devisa yang terus tergerus, lalu bagaimana masa depan negeri kita? Bila situasi seperti ini tidak segera kita sikapi, ini tanda bahaya terhadap negeri kita yang sedang menuju kepada kebangkrutan. Betapa menyedihkan, bangsa dan negara di mana tempat kita hidup sedang tersandera dan dihancurkan oleh ketamakan para koruptor.

Pertanyaannya, masih sanggupkan negeri kita bangkit melawan para kleptokrasi (negara yang diperintah oleh pencuri) yang masih gentayangan di bangsa ini? Ataukah kita rela membiarkan negeri tercinta ini karam dan akhirnya ditenggelamkan oleh para koruptor yang hidup bergelimang kemewahan dengan menghalalkan segala cara hanya demi kepentingan sesatnya? Selama ini lembaga legislatif, eksekutif, dan yudikatif bahkan telah menjadi sarang persemaian yang subur bagi generasi-generasi baru koruptor.

Lihat saja beberapa generasi muda dari kalangan partai politik, birokrasi, pengusaha, bahkan para penegak hukum kini tersandung perkara korupsi dan harus berurusan dengan hukum. Nyata sudah kalau karakter koruptif selalu berusaha menciptakan celah-celah baru untuk terus mengembangbiakkan korupsi, untuk kepentingan para pemangku kepentingan negeri ini saja, dan bukan untuk kepentingan rakyatnya. Faktor penyebabnya adalah kesengajaan di dalam membiarkan bahkan menciptakan berbagai peluang (loop holes) pada sistem birokrasi di setiap instansi pemerintahan hingga aparat penegak hukum tetap bisa berprilaku koruptif.

Kini benteng moral dan sistem berbangsa di negeri ini sungguh sedang dipertaruhkan! Belakangan ini bahkan terlihat jelas ada regenerasi koruptor yang dilakukan secara sistematis dan terencana dengan membentuk komunitas termasuk menyiapkan kaderkadernya.

Sistem birokrasi yang saat ini terjadi bagaikan sebuah pasar karena telah menyebabkan munculnya pertemuan antara penawaran (supply of) dan permintaan untuk (demand for) korupsi, mulai dari sistem politik, ekonomi, bahkan hukum sekalipun, yang tercipta dari bentuk birokrasi yang mengembangkan mindset dan perilaku yang salah, karena cenderung menempatkan diri para pelaku birokrasi sebagai alat kekuasaan daripada sebagai agen pelayanan. 

Sindu Adi Pradono SH
Pengamat Kebijakan Publik - Jakarta
Share:

0 comments:

Post a Comment

BERBUAT BAIKLAH SESUNGUHNYA UNTUK DIRI KITA

BERBUAT BAIKLAH SESUNGUHNYA UNTUK DIRI KITA

DINAS PENDIKAN BANTEN SELAMAT HARI PENDIDIKAN NASIONAL

DINAS PENDIKAN BANTEN SELAMAT HARI PENDIDIKAN NASIONAL

Silakan Klik Kerja sama Publikasi

MOTO KAMI


Cermat Cerdas Tepat Dalam Informasi Menjadi Media Inpendent Berita Tanpa Intervensi

Unsur Pimpinan DPR RI 2024 2029

SELAMAT MENJALANKAN IBADAH PUASA 2025

SELAMAT MENJALANKAN IBADAH PUASA 2025

PT KONTAK MEDIA PERSADA GROUP KLIK

Aku Tahu Apa Yang Kau Suka ?

Aku Tahu Apa Yang Kau Suka ?

Hidup Untuk Saling Melindungi Bukan Saling Melukai

Hidup Untuk Saling Melindungi Bukan Saling Melukai

BUMN PEDULI BANGSA

BUMN PEDULI BANGSA

Penawaran Kerja Sama

TV KONTAK BANTEN

KEMENTRIAN SEKRETARIS NEGARA

KEMENTRIAN SEKRETARIS NEGARA

Hari Amal Bhakti ke 78 Bakti Untuk Negeri

Hari Amal Bhakti ke 78 Bakti Untuk Negeri

FORUM UNIVERSITAS TRISAKTI

FORUM UNIVERSITAS TRISAKTI
Media yang kuat butuh rakyat yang terlibat, mengelola kebebasan dengan bertanggung jawab._ Najwa Shihab

SILAKAN PASANG IKLAN KLIK

IBU KOTA NUSANTARA

IBU KOTA NUSANTARA

KONTAK MEDIA GROUP

BACA BERITA BIKIN PAS DI HATI YA DI SINI !!

INFO CPNS DAN PPPK 2025 KLIK

PESAN MAKANAN ENGAK RIBET

MOTO KAMI


BERBUAT BAIK TERHADAP SESAMA SESUNGGUHNYA UNTUK KEBAIKAN DIRI KITA

KEMENTRIAN HUKUM DAN HAM

KEMENTRIAN HUKUM DAN HAM

INFO DEWAN PERWAKILAN RAKYAT (DPR) RI

KEMENTRIAN BUMN

KEMENTRIAN BUMN

SELAMAT HARI ADIYAKSA KE 62

SELAMAT HARI ADIYAKSA KE 62

Jadikan Kritik Masyarakat Sebagai INTROPEKSI

Jadikan Kritik Masyarakat Sebagai INTROPEKSI

ENERGI KOLOBORASI

ENERGI KOLOBORASI

Bergerak TAK TERBATAS

Bergerak TAK TERBATAS

KELUARGA BESAR KEJAKSAAN RI

KELUARGA BESAR KEJAKSAAN RI

SENYUM ADALAH IBADAH

SENYUM ADALAH IBADAH

SELAMAT DAN SUKSES

SELAMAT DAN SUKSES

Bergerak Tumbuh Bersama

Bergerak Tumbuh Bersama

SELALU BERBUAT UNTUK BANGSA

AWAS BAHAYA LATEN KORUPSI

AWAS BAHAYA LATEN KORUPSI

Kata Motifasi Koran Kontak Banten

Kata Motifasi Koran Kontak Banten

Mau Kirim Tulisan Artikel Klik aja

MOTO KAMI


Sekecil APAPUN Yang Anda Perbuat Akan Menjadikan Cermin Kami untuk Maju

BARCODE INFO KERJA KLIK

Silakan Pesan Buku Catatan Kehidupan Ali

Berita Populer

INFO KPK

INFO KEJAKSAAN RI

Bergerak Kita Bangkit untuk Indonesia

Bergerak Kita Bangkit untuk Indonesia

BERIKAN SENYUM UNTUK MU INDONESIA

BERIKAN SENYUM UNTUK MU INDONESIA

BANGKIT LEBIH KUAT

BANGKIT LEBIH KUAT

AYO SELAMATKAN BUMI KITA

AYO SELAMATKAN BUMI KITA

PRAJA MUDA JIWA MUDA

PRAJA MUDA JIWA MUDA

Hati Nurani Tidak Ada Dalam Buku Tapi Ada di Hati

Hati Nurani Tidak Ada Dalam Buku Tapi Ada di Hati

BERGERAK DAN BERGERAK

Seputar Parlemen

INFO KPK JAKARTA

INFO ICW NASIONAL KLIK

Salam Damai Untuk Indonesia

Layanan Kota Tangerang Selatan BPHTB

Kementrian

Susunan Redaksi

Kementrian PU

Support