Bangka-Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) menggelar Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) ke-I di Soll Marina Hotel, Bangka Tengah, Provinsi Bangka Belitung, pada 10-12 Oktober 2017. Berbagai agenda nasional organisasi akan dibahas dalam Rapimnas perdana ini, salah satunya pemberantasan berita hoax di media digital.
Saat pembukaan acara, Selasa
(10/10/2017) siang, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkoinfo)
Rudiantara menyampaikan sambutan melalui video singkat karena tidak
dapat hadir langsung di tempat kegiatan. Dia berharap, Rapimnas SMSI ini
menghasilkan rekomendasi dan rencana aksi nasional berbentuk program
kerja, yang mana SMSI bersama pemerintah dapat bekerja bersama
memberantas hoax, informasi tidak benar, berita negatif, yang mengadu
domba masyarakat bangsa ini.
"Kominfo membuka tangan sama-sama
bekerja perangi hoax. Besar harapan saya dengan adanya SMSI, kita
mendapatkan nilai tambah dengan mema faatkan teknologi digital," pesan
Rudi yang disampaikan saat pembukaan Rapimnas.
Ketua Umum SMSI, Teguh Santosa menjelaskan, organisasi ini bukan beranggotakan individu wartawan, tetapi perusahaan media siber.
Visinya, media anggota SMSI menjadi
perusahaan profesional yang menjadi tumpuan para pekerjanya, tempat
karyawan mengharapkan penghidupan yang layak.
SMSI bertekad membangun masyarakat
digital, agar Indonesia bukan cuma jadi pengguna dan membicarakan
tentang digitalisasi, tapi pencipta aplikasi sendiri.
"Kita ciptakan big data sendiri. Pekerjaan besar menanti kita," ujar Teguh.
Saat ini, kepengurusan SMSI telah
terbentuk di 27 Provinsi, dan telah mendaftarkan 265 perusahaan Siber
anggotanya ke dewan pers.
Sebelumnya, ungkap Teguh, ada sekitar
1000 media Siber yang mengajukan diri jadi anggota SMSI. Diverifikasi
tersisa 600 dan hanya 265 yang dapat didaftarkan ke Dewan Pers pada
gelombang pertama. Nantinya, SMSI akan melakukan pendaftaran lagi pada
akhir November 2017 untuk media yang belum diakomodir pada gelombang
pertama.
Sementara Gubernur Bangka Belitung yang
diwakili Kadis Kominfo, H. Suharto, mengapresiasi hadirnya media baru
ini yang perkembangan peminatnya sangat luar biasa.
"Mencari informasi dan referensi tidak
perlu ke perpustakaan, tidak perlu nunggu koran besok baca beritanya,
sekarang kejadian satu detik seluruh dunia membacanya," ujar Suharto.
Gubernur berharap, adanya SMSI dapat
melakukan kontroling sehingga tidak mengeluarkan berita negatif pada
masyarakat. "Berita positif, yang bermanfaat bagi kita semua," ujarnya.
0 comments:
Post a Comment