TANGERANG-Rancangan Anggaran Pendapatan Daerah (RAPBD) Kota Tangerang tahun
2018 yang mencapai Rp 3,9 Triliun dengan target Pendapatan Asli Daerah
sebesar Rp 1,56 Triliun menunjukkan tingginya tingkat kemandirian daerah
Kota Tangerang.
Hal tersebut ditegaskan Wali Kota Arief R. Wismansyah saat
menyampaikan Jawaban Wali Kota atas Pemandangan Umum Fraksi-fraksi DPRD
Kota Tangerang tentang Raperda APBD 2018 di Ruang Paripurna Dewan, Rabu
(08/11).
“Pendapatan Asli Daerah pada APBD TA 2018 sebesar Rp 1,56 Triliun
atau lebih besar Rp 450,99 Milyar dibanding target dana perimbangan,
menunjukkan tingginya tingkat kemandirian daerah Kota Tangerang,” terang
Wali Kota.
Sebagai informasi Tingkat Kemandirian suatu Daerah ditentukan
besaran kontribusi PAD terhadap APBD. Daerah yang telah mandiri ditandai
dengan berkurangnya ketergantungan keuangan terhadap pusat. Semakin
besar kontribusi PAD terhadap APBD maka semakin besar kemampuan daerah
dalam melaksanakan otonomi.
Komposisi APBD Kota Tangerang, dengan Belanja Langsung yang
mencapai 68,28 % dari APBD, menurut Wali Kota juga telah menunjukkan
perhatian khusus Pemkot terhadap program yang menyangkut pelayanan
publik.
Belanja langsung yang merupakan kegiatan belanja daerah yang
dianggarkan dan berhubungan secara langsung dengan pelaksanaan pelayanan
publik, di Kota Tangerang pada tahun 2018 diprioritaskan pada 11 bidang
yaitu Peningkatan Layanan Pendidikan, Peningkatan Layanan Kesehatan,
Pemberdayaan Masyarkat Miskin, Daya Dukung Lingkungan, Tata Kelola dan
Tata Kerja Birokrasi Pemerintahan Daerah.
Selain juga terkait kondusivitas Iklim Investasi dan Iklim Usaha,
Ketahanan Pangan, Ketentraman dan Ketertiban, Pengembangan Teknologi dan
Kebudayaan serta Pengelolaan Energi, dan juga Peningkatan Sarana
Prasarana dan Pengendali Banjir.
“Titik banjir yang sudah teratasi sampai dengan tahun 2017 sebanyak 22 titik sehingga masih tersisa 9 titik,” tuturnya.
Sedang terkait dengan pengembangan sumber daya manusia, Wali Kota
menjelaskan bahwa untuk tahun 2018 Pemkot akan tetap melanjutkan program
pendidikan gratis di tingkat SD dan SMP.
“Program tersebut telah membantu penurunan angka putus sekolah
sekurang-kurangnya 3 tahun terakhir dari sejumlah 137 anak menjadi 34
anak,” paparnya
0 comments:
Post a Comment