SERANG – Gubernur Banten
Wahidin Halim mengaku prihatin dengan masih banyaknya pengangguran di
Provinsi Banten. Padahal menurutnya banyak lapangan pekerjaan, khususnya
di bidang industri, namun selalu terisi oleh pekerja dari luar Banten.
Hal itu salah satunya terlihat pada
pembangunan PLTU Jawa 7 yang berlokasi di Desa Terate, Kecamatan
Kramatwatu, Kabupaten Serang. Proyek tersebut dibangun dengan skema
pengembang listrik swasta (independent power producer/IPP) oleh
konsorsium China Shenhua Energy Company Limited.
Kepemilikan saham sebesar 70 persen bersama
anak perusahaan PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB), yakni PT PJB Investasi
dengan kepemilikan saham 30 persen, yang membentuk Special Purpose
Company dengan nama PT Shenhua Guohua Pembangkitan Jawa Bali (PT SGPJB).
“Yang saya prihatin, Pak Jokowi bilang 10
ribu orang akan kita terima menjadi pegawai di sini, terbuka untuk
rakyat Banten. Tahap pertama dimulai dengan membuka 3 ribu orang. Tapi
setelah saya cek satu per satu pegawainya. Mulai dari tukang batu,
pasir, aduk semen, sampai bikin pondasi itu ternyata warga dari luar,”
kata Gubernur Banten Wahidin Halim dalam sambutannya pada acara
peresmian gedung Universitas Banten Jaya, Kota Serang, Senin
(6/11/2017).
Heran dengan kondisi tersebut, Wahidin
mengaku telah menanyakan langsung kepada manajemen setempat. “Saya tanya
ke manajemennya kenapa? Ternyata orang asing bekerja dari pagi sampai
jam satu malam. Siap mereka bekerja. Termasuk yang bekerja di Semen
Merah Putih yang ada di Bayah,” ujarnya.
Ke depan, ia berharap lowongan kerja,
termasuk tenaga profesional harus lahir dari warga Banten. “Kita harus
bisa bersaing kita jangan ketinggalan. Kita harus bisa membangun
semangat bersaingan. Bukan secara politik tapi secara kompetitif,”
ucapnya.
Wakil Bupati Serang, Panji Tirtayasa
melihat ketidaksiapan warga Banten, khususnya masyarakat Kabupaten
Serang dan Kota Serang dalam mengisi lowongan-lowongan kerja saat ini.
Hal itu karena minimnya tenaga teknis yang bisa terjun ke dunia
industri.
“Mohon maaf kalau ada Sarjana Agama, atas
Sarjana Pendidikan mungkin sulit masuk ke wilayah industri. Begitu juga
dengan tenaga pemerintahan. Makanya kita perlukan tenaga teknik untuk
masuk ke wilayah industri,” kata Panji.
0 comments:
Post a Comment