Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan mengaku sangat bersyukur
Monumen Nasional (Monas) bisa dimanfaatkan lagi untuk berbagai kegiatan
masyarakat.
Menurut Anies, sejak awal dibangun Monas memang diperuntukkan sarana warga Jakarta untuk berkumpul.
“Dulu namanya lapangan Gambir, sekarang disebut lapangan Medan
Merdeka dan Lapangan Merdeka inilah dzikir bisa dilakukan,” kata Anies
usai mengikuti acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1439 Hijriah di
silang Monas, Jakarta Pusat, Jumat (1/12).
Gubernur sebelumnya, Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama melarang kegiatan
apapun digelar di Monas. Ahok berpegang pada Surat Keputusan (SK)
Gubernur DKI Jakarta Nomor 150 Tahun 1994 tentang Penataan
Penyelenggaraan Reklame di Kawasan Taman Medan Merdeka (Monumen
Nasional).
Anies lantas mengeluarkan sebuah aturan untuk menganulir larangan tersebut. Dasar kebijakannya adalah Pancasila.
“Sila pertamanya adalah Ketuhanan Yang Maha Esa. Atas dasar itulah
tempat ini kita berikan kesempatan untuk kegiatan, keagamaan, kebudayaan
dan lain-lain,” jelasnya.
Anies pun berharap lapangan Mendan Merdeka Monas bisa dijadikan simbol persatuan bangsa Indonesia.
“Karena di tempat ini bisa digunakan oleh semua, bisa digunakan oleh
siapa saja, dan menjadi simpul mengikat bagi warga Jakarta khususnya,
saya merasa bersyukur,” tukasnya
0 comments:
Post a Comment