JAKARTA - Presiden Joko Widodo pada Selasa (20/2) secara resmi
melantik dan mengambil sumpah 17 Duta Besar (Dubes) Luar Biasa dan
Berkuasa Penuh (LBBP) Republik Indonesia untuk negara-negara sahabat di
Istana Negara, Jakarta.
Pelantikan 17 Dubes RI tersebut berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 30 P Tahun 2018 dan 31 P Tahun 2018 tentang pengangkatan duta besar luar biasa dan berkuasa penuh oleh Deputi Bidang Administrasi dan Aparatur Kementerian Sekretariat Negara.
Ke- 17 Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) yang dilantik Presiden Joko Widodo adalah Ade Padmo Sarwoni MA (Dubes RI untuk ASEAN), Arif Havas Oegroseno (Dubes RI untuk Jerman), Djauhari Oratmangun (Dubes RI untuk Tiongkok),
Hermono (Dubes RI untuk Spanyol merangkap The World Tourism
Organization (UNWTO), Hersindaru Arwityo Ibnu Wiwoho Wahyutomo (Dubes RI
untuk Portugal).
Setelah itu, Irjen Iza Fadri (Dubes RI untuk Myanmar), Irjen M Amhar Azeth (Dubes RI untuk Moldova), Marina Estella Anwar Bey, (Dubes RI untuk Bolivia), Muliaman Darmansyah Hadad (Dubes RI untuk Swiss merangkap Liechtenstein), Niniek Kun Naryatie (Dubes RI untuk Argentina merangkap Paraguay dan Uruguay).
Selanjutnya, Des RP Pratito Soeharyo (Dubes RI untuk Laos), Raden Mohammad Benyamin Scott Carnadi (Dubes RI untuk Republik Fiji merangkap Republik Kiribari, Republik Nauru, dan Tuvalu), Rossalis Rusman Adenan (Dubes RI untuk Sudan merangkap Eritrea),
Sinyo Harry Sarundajang (Dubes RI untuk Filipina merangkap Kepulauan
Marshall dan Republik Palau), Sudirman Haseng (Dubes RI untuk Kamboja),
Sudjatmiko (Dubes RI untuk Brunei Darussalam), dan Todung Mulya Lubis
(Dubes RI untuk Norwegia merangkap Islandia).
Sejumlah dubes tersebut adalah diplomat karier seperti Ade Padmo Sarwono, Arif Havas Oegroseno, Djauhari Oratmangun, Hersindaru Arwityo dan lainnya. Sedangkan nama-nama lain adalah mantan Ketua Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad, advokat dan aktivis HAM, Todung Mulya Lubis, serta mantan Gubernur Sulawesi Utara, Sinyo Harry Sarundajang.
Antisipasi Perubahan
Sementara itu Dubes RI untuk ASEAN, Ade Padmo Sarwoni, mengomentari tugas barunya yang diembannya mengatakan bahwa negara di kawasan Asia Tenggara harus segera mengantisipasi perubahan situasi global dengan memperkuat kesatuannya dalam menghadapi perubahan tersebut.
“Tak hanya itu, juga mengembangkan kerja sama ekonominya, dan juga politik keamanan, terutama di kawasan,” kata Ade Padmo usai pelantikan di Istana Negara, Jakarta.
Terkait kerjasama ekonomi yang dimaksud, lanjut Ade Padmo perlu mempersatukan ASEAN dengan adanya piagam yang sudah disepakati bersama dan diratifikasi untuk melakukan kerja sama.
“Kerja sama ekonomi tentunya adalah bagaimana mengembangkan daya
saing ASEAN di global terutama juga Indonesia dimana kompetisi dengan
negara-negara ASEAN juga,” jelasnya
0 comments:
Post a Comment