SERANG – Wakil Ketua DPRD Provinsi Banten Nuraeni menanggapi rencana
Gubernur Banten Wahidin Halim untuk merekrut tenaga ahli dibidang IT
untuk sistem informasi manajemen perencanaan, penganggaran dan pelaporan
(simral). Menurutnya, proses tersebut harus berjalan dengan teliti dan
terbuka.
Nuraeni menilai hal itu perlu dilakukan karena tenaga ahli akan
memiliki peranan penting terhadap hasil akhir penerapan sistem tersebut.
Politisi Partai Demokrat itu menganggap penerapan simral menjadi hal
yang sangat penting mengingat tujuan akhirnya adalah mewujudkan
e-government. Mengingat ini menjadi kali pertama dalam penerapannya,
maka tentu dibutuhkan SDM yang mumpuni.
“Tentu yang diharapkan bahwa rekrutmen benar-benar sesuai dengan
kapasitas kompetensi oleh para calon yang akan direkrut. Memahami dari
segi rencana yang akan dilakukan gubernur, sistem pelaporan juga mungkin
kaitan pelaporan anggaran,” ujarnya, Sabtu (17/3) malam.
Simral sebagai hal baru di lingkungan Pemerintahan Provinsi Bangen
dan sangat berkaitan dengan hal berbau teknologi, memerlukan operator
yanhg sangat menguasai di bidang itu.
“Memang saya kira dengan sistem simral ini kan sangat penting ya.
Dimungkinkan Pemprov Banten untuk bisa mengelola SDM yang memang
memahami dan menguasai terhadap IT. Sebab, mereka akan memanteng
(mengawasi-red) terus yang berkaitan dengan perencanaan dan pelaporan,”
katanya.
Ketika SDM sudah didapat, kata dia, selanjutnya pemprov harus bisa
terus menjaga ritme positifnya dalam penerapan simral. Mereka harus
benar-benar bisa mengaplikasikannya sesuai dengan fungsi dan tujuan
awal.
“Jadi dari mulai perencanaan, pelaksanaa, evaluasi bahkan aspirasi
melalui IT. Jadi tidak ada lagi bahasa nanti aspirasi itu disampaikan di
tengah-tengah perjalanan pas pembahasan anggaran. Tidak ada cerita, ada
tambahan usulan dari anggota DPRD. Jadi semua sudah tersusun melalui
renja (rencana kerja) OPD (Organisasi Perangkat Daerah),” ungkapnya.
Sebelumnya, Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD)
Provinsi Banten Nandy Mulya S meminta, Kepala OPD untuk pro aktif
terkait hal teknis pada penerapan simral. Pemprov Banten merupakan
satu-satunya pemprov di seluruh Indonesia yang menerapkan simral.
“Saat ini bukan ceramah makro tapi lebih pada detail dan teknis dari masalah-masalah di OPD,” tuturnya.
Sebelumnya, Gubernur Banten Wahidin Halim mengaku, penerapan simral
di Pemprov Banten masih butuh penyempurnaan. Salah satunya adalah masih
kurangnya tenaga untuk posisi operator, programer dan analis.
“Perlu penambahan operator, untuk programer dan analis. Idealnya
setiap OPD punya satu-satu. Dua bulan ini (bisa terpenuhi). Saya tanya,
kamu (awak media-red) punya programer enggak? Nanti diangkat sebagai
tenaga ahli. (Posisi operator, analis dan programer) bisa (direkrut)
dari orang luar,” ungkapnya.
0 comments:
Post a Comment