CILEGON – Banjir yang merendam SDN Kependilan, Kecamatan Jombang,
selama beberapa hari mendapat respons Pemkot Cilegon. Kemarin (6/4), Plt
Walikota Edi Ariadi dan para pejabat Pemkot meninjau SDN Kependilan.
Edi menjelaskan, setelah melihat kondisi sekolah serta lingkungan
yang berada di sekitar sekolah, penyebab banjir yang terjadi secara
berturut-turut pada Selasa (3/4) dan Rabu (4/4) bukan karena kondisi
tanah sekolah yang lebih rendah dari permukiman. Melainkan karena
selokan yang ada tidak berfungsi.
Berdasarkan hasil pantauannya, selokan yang berada di depan sekolah
dipenuhi sampah dan tertutup oleh bangunan-bangunan milik masyarakat.
“Nanti mau dibuka lagi, mau dibesarkan dan mau disodet ke arah sungai.
Soal biaya kepala PU sudah siap” ujar Edi, Jumat (6/4).
Menurut Edi, pos biaya yang akan digunakan yaitu anggaran pemeliharaan. Edi menyarankan Dinas PUTR menggunakan cover box saat memperbesar drainase itu. Pertimbangannya agar pembangunan drainase bisa lebih gampang.
Pengerjaan selokan itu akan dimulai Sabtu (7/4). “Saya berharap
pengerjaan selokan bisa cepat diselesaikan dan bisa mengalirkan air
hujan ke sungai yang terdekat,” katanya.
Terkait bangunan liar, menurut Edi akan dibongkar, namun kewenangan itu Edi serahkan kepada Camat Kecamatan Jombang.
Sementara itu, Kepala Dinas PUTR Kota Cilegon Nana Sulaksana
memperkirakan pembangunan selokan itu akan selesai dalam waktu empat
hari. “Saya akan bongkar semua ganti unit dan didak,” ujarnya.
Untuk pengaliran air menuju sungai, akan memanfaatkan saluran yang
ada, tetapi dipastikan saluran itu bisa menampung debit air saat hujan
turun. “Saya yakin pembangunan selokan itu bisa selesai dalam waktu
empat hari sehingga saat terjadi hujan sekolah itu tidak lagi
kebanjiran,” ujarnya.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Cilegon Muhtar Gojali yang ikut dalam
kunjungan tersebut berharap langkah pembangunan selokan efektif untuk
menyikapi persoalan banjir itu. Saat disinggung terkait penyelenggaraan
Ujian Nasional, Muhtar meyakini sekolah itu tidak akan diterjang banjir
saat penyelenggaraan ujian itu.
Meski demikian, Dindik tetap menyiapkan langkah antisipasi jika pada
pelaksanaan ujian nanti air hujan membanjiri seluruh kelas seperti saat
pelaksanaan tryout (uji coba) UN beberapa waktu lalu. “Kalau
masih (banjir), ya di sekolah lain. Saya yakin tidak banjir kalau sudah
dikerjakan,” tuturnya.
Adapun Camat Jombang Agus Ariadi mengimbau masyarakat untuk
membongkar bangunan yang berada bukan pada tempatnya. “Imbauan tidak
hanya di Kependilan, melainkan di seluruh Kecamatan Jombang. Kalau masih
enggak ngebongkar, petugas yang akan turun tangan,” tegasnya.
Dijelaskan Agus, ada sembilan lokasi rawan banjir di seluruh
Kecamatan Jombang. Salah satu penyebabnya adalah bangunan yang berada di
atas drainase dan di sekitar sungai. “Karena itu, agar jangan merugikan
orang lain bangunannya harap dibongkar,” tuturnya.
Untuk diketahui, SDN Kependilan diterjang banjir selama dua hari
berturut pada Selasa (3/4) dan Rabu (4/4). Akibatnya, siswa kelas enam
harus menjalani tryout dan kelas tiga menjalani tes kompetensi dasar di
dalam kelas yang tergenang air. Sedangkan siswa kelas lainnya harus
diliburkan.
0 comments:
Post a Comment