SERANG, (KB).- Kekosongan jabatan di lingkungan
Pemerintahan Provinsi (Pemprov) Banten bertambah, menyusul Kepala Dinas
Koperasi dan UMKM, Maesaroh, yang sudah memasuki masa pensiun per 1
April 2018. Dengan kekosongan jabatan yang terus bertambah, isu
pelantikan Eselon II berhembus kencang di kalangan pegawai.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, informasi pelantikan Eselon II
sudah berhembus kencang sejak Kamis (29/3/2018). Dari spekulasi yang
berkembang, beredar sejumlah muka baru yang menduduki posisi strategis
yang akan ditinggal pensiun pejabat sebelumnya. Selain pelantikan Eselon
II, beredar pula agenda pelantikan Eselon III dan IV yang juga akan
dilakukan pekan ini.
Selain di kalangan pegawai, informasi pelantikan pejabat bahkan
beredar hingga kalangan legislatif. Sebagian di antaranya, menilai isu
mutasi dan rotasi pegawai/pejabat sudah sangat liar karena menjadi
perbincangan yang tidak kunjung selesai.
“Persoalan mutasi dan rotasi pejabat ini sudah kemana-mana
informasinya. Harapannya tentu jangan sampai ada ekses yang bisa
mengganggu kinerja, apalagi sampai mengganggu program pembangunan.
Mutasi yang seharusnya meningkatkan kualitas kinerja dan pelayanan
publik, justru sebaliknya. Tentu ini tidak kita harapkan,” kata Anggota
Komisi V DPRD Banten, Miptahudin, Ahad (1/4/2018).
Menurut anggota badan anggaran (banang) ini, kebijakan mutasi pegawai
merupakan salah satu fungsi manajemen sistem kepegawaian Negara yang
sangat fundamental. Namun, kata dia, tidak bisa dibantah bahwa mutasi
atau rotasi menjadi dinamika dalam menempatkan orang di jabatan yang
tepat.
Hal hampir senada dikatakan anggota Komisi I DPRD Banten, Aris
Halawani. Dia berharap, mutasi atau rotasi pejabat segera dilakukan agar
tidak berlarut-larut, karena bisa mengganggu kinerja dan program
pembangunan. “Tidak bisa dibantah bahwa mutasi atau rotasi ini merupakan
dinamika, dalam menempatkan orang di jabatan yang tepat. Apalagi jika
melihat dinamika yang berkembang, mutasi menjadi sekelumit persoalan
yang memperlambat serapan anggaran,” ucapnya.
Dalam rapat koordinasi dengan beberapa organisasi perangkat daerah
(OPD), kata dia, realisasi anggaran setiap OPD sangat rendah. Dia
khawatir, rendahnya realisasi anggaran itu merupakan dampak dari isu
mutasi dan rotasi pejabat yang tidak kunjung tiba.
Sementara itu, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Banten,
Komarudin, tidak bisa dihubungi. Begitu juga dengan Asda I Setda
Banten, Samsir, yang tidak menjawab saat dihubungi Kabar Banten, Ahad
(1/4). Untuk diketahui, kekosongan jabatan terjadi di semua tingkatan
eselon yakni mulai dari Eselon II, III, dan IV. Berdasarkan data yang
dihimpun, sampai Maret 2018 ada 30 jabatan Eselon IV yang kosong dan 19
jabatan Eselon III yang kosong. Sementara, untuk jabatan Eselon II yang
sebelumnya ada tiga yang kosong, kini bertambah dengan pensiunnya Kepala
Dinas Koperasi dan UKM, Maesaroh per 1 April 2018. (
0 comments:
Post a Comment