JAKARTA -- Sikap sabar dalam menghadapi penyakit
pun penting. Allah menyayangi hamba-Nya yang ditimpa penderitaan.
Berprasangka bahwa sakit yang ditimpakan padanya adalah cara untuk lebih
dekat kepada Allah SWT.
Orang sakit jangan sampai berputus asa. Sikap putus asa bisa membuat
orang jatuh dalam pengobatan syirik, bahkan bunuh diri. Jika pun sakit
yang didapatkan bahkan hingga menyebabkan meninggal, hal itu merupakan
ketetapan Allah SWT, maka sebaiknya katakan Innalillahi wa Inna Ilaihi
Rajiun.
Ketua Umum PP Persis Maman Abdurrahman mengatakan
sakit yang menimpa manusia dapat dari berbagai sumber. Namun, pada
dasarnya penyakit yang datang akibat dari perilaku manusia yang tidak
menjaga tubuhnya dengan baik.
Ketika seseorang tertimpa
penyakit, harus mencari pengobatan yang halal sesuai sunnah. “Berobatlah
kalian, setiap penyakit selalu ada obatnya,” ujarnya.
Berobat dapat didapatkan dari bahan-bahan herbal maupun dari rekayasa
biologis dan kimiawi. Tentu, bahan yang berasal dari kimia harus dari
bahan yang halal.
Setelah mencari cara untuk mengobati
penyakit, kemudian harus bertawakal pada Allah SWT dan bersabar. Berdoa
ketika meminum obat, “Aku berlindung kepada Allah dari keagungan dan
kemuliaan dan kekuasaannya, dari kejelekan dari apa yang aku dapatkan
dan temukan.”
Karena, dalam obat itu mungkin ada yang
membahayakan sehingga perlu berlindung kepada Allah SWT. Orang yang
berobat ke pengobatan alternatif dan mengandung syirik harus dijauhi.
Doa yang dipanjatkan untuk orang yang sakit penting agar dapat lekas
sembuh. “Tidak masalah jika pengobatan dengan berdoa pada Allah SWT
asalkan tidak dikomersialisasikan,” Maman menerangkan.
Doa yang didampingi dengan sabar membawa ketenangan hati. Ketenangan
hati merupakan bagian dari akselarasi kesembuhan karena melapangkan
dada. “Kalau hanya mengaduh dan marah karena sakit, justru akan
bertambah sakit,” ujarnya.
0 comments:
Post a Comment