SERANG-Anggota DPRD Provinsi Banten Miptahuddin lakukan reses di Perumahan Sari Bumi Indah, Blok D4, RT 05/17, Sabtu (7/7/18) sore.
Saat reses itu ibu-ibu menumpahkan unek-uneknya kepada anggota Fraksi PKS ini.
“Pak Dewan, saya mau tanya, kapan KTP saya jadi?,” tanya Sukesih, warga yang hadir.
Mendapat pertanyaan itu, Miptah mengatakan, persoalan e KTP sudah
jadi persoalan nasional. Pasalnya Kemendagri sempat kehabisan blanko KTP
Elektronik.
“E KTP sudah jadi persoalan nasional,” ucapnya.
Sukesih menambahkan, ia sudah melakukan perekaman KTP elektronik sejak awal, namun hingga saat ini, fisik e KTP tak juga jadi.
“Anak saya sudah tiga kali ke kecamatan, namun belum jadi juga. Kesel banget saya,” keluhnya.
Suasana seketika menjadi ramai, bahkan beberapa ibu-ibu mulai menimpali curhat Sukesih itu.
“Pelayanan Disdukcapil di Kabupaten Tangerang mah lelet,” ujar seorang ibu lainnya.
Miptahuddin saat reses berpendapat, jika jumlah penduduk Kelurahan
Binong sudah terlalu padat. Menurutnya, saat ini jumlah penduduk Binong
sudah mencapai 70 ribu jiwa.
“Saya mengusulkan Kelurahan Binong ini sebaiknya dipecah menjadi dua.
Karena dengan jumlah sebanyak itu, pelayanan kelurahan pun tidak akan
maksimal,” kata Miptah.
Dikatakannya, jumlah penduduk kelurahan Binong, adalah terpadat di Indonesia.
“Solusinya, Kelurahan Binong dipecah,” tandasnya.
Selain soal KTP, saat reses itu juga warga menyampaikan persoalan lainnya, diantaranya soal banjir, hingga masalah lingkungan.
0 comments:
Post a Comment