TANGERANG-Pemilihan Umum (Pemilu) Presiden dan Wakil Presiden serta DPR, DPRD
dan DPD sudah memasuki tahap pendaftaran calon. Hal ini akan membuat
para kandidat semakin gencar dalam merebut hati rakyat (baca:
konstituen).
Oleh karenanya, masyarakat diminta untuk tidak terprovokasi oleh
kampanye-kampanye hitam yang kerap menghiasi alam demokrasi. Hal
tersebut disampaikan Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI)
Kabupaten Tangerang, Sis Maksis Sakhabi, M.AP saat memberikan ceramah
pada Halal Bihalal ICMI Kabupaten Tangerang di Kronjo, (7/7/18).
Menurut Maksis, Pemilu 2019 berpotensi menjadi penyebab perpecahan di
kalangan ummat dikarenakan terjadi perbedaan pilihan politik.
“Banyak yang tertipu dengan perbedaan-perbedaan pandangan politik,
menyebabkan seseorang tak lagi menganggap saudaranya sebagai saudara.
Padahal perbedaan pilihan itu sebuah keniscayaan di alam demokrasi.
Kalangan cendekiawan dan para ulama harus menerangkan ini kepada
masyarakat bahwa perbedaan itu nikmat, rahmat dan harus dijadikan energi
positif untuk bersatu,” terang Maksis saat memaparkan pada sesi Dialog
Politik ICMI.
Ia juga menilai sudah banyak kejadian akibat perbedaan pilihan
politik menyebabkan bercerai berainya kelompok, keluarga dan individu
dengan individu lainnya. Hal tersebut hanya akan membuat masyarakat
berpecah belah.
“Ini akibat pemikiran politik yang tidak tuntas, menganggap orang
lain salah dan hanya dirinya yang benar. Sehingga berbuat tidak adil
disebabkan karena kebenciannya terhadap suatu kelompok,” kata Maksis.
Sementara Anggota DPRD Provinsi Banten, Makmun Muzakki menyatakan,
masyarakat harus cerdas menentukan pilihan politik karena akan
berpengaruh pada kebijakannya nanti.
“Saya simpulkan masyarakat harus buat kontrak politik lima tahun
dengan calon anggota dewan. Sebab, jika terpilih kita bisa langsung
mengontrolnya,” ungkap anggota Komisi I DPRD Banten ini.
Menutup pemaparannya, Makmun menegaskan bahwa Pemilu 2019 adalah alam demokrasi yang harus diisi dengan rencana-rencana konkrit.
“Kita sudah tidak lagi bicara soal siapa pendiri bangsa, siapa PKI
dan sebagainya. Hari ini kita hanya mengisinya saja, Indonesia sudah
merdeka dan kita isi kemerdekaan ini dengan jalan politik yang
mensejahterakan masyarakat,” tegas Makmun di hadapan para cendekiawan
muslim se Kabupaten Tangerang.
Turut hadir dalam acara tersebut Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI)
Kec. Kronjo, KH. Syaebi Hamdi, Ketua LBH ICMI, Ahmad Abidin, Direktur
BMI Travel, Nasrillah, dan tokoh masyarakat.
0 comments:
Post a Comment