JAKARTA-Asian Games 2018 yang akan digelar di Jakarta dan Palembang tinggal
menghitung hari. Meski upacara pembukaan multievent akbar olahraga
kawasan Asia baru akan digelar pada 18 Agustus 2018, pertandingan cabang
olahraga sepakbola sudah digelar pada 10 Agustus 2018.
Sembari menunggu meriahnya pesta olahraga terakbar se-Asia itu,
perhatian publik dan media massa belakangan ini sering tertuju kepada
pengusaha nasional Erick Thohir. Ini lantaran Erick mengemban tugas
sebagai Ketua Panitia Pelaksana Asian Games, yang populer dengan
singkatan INASGOC (Indonesia Asian Games Organizing Committee).
Maka,
selain para atlet Merah Putih yang siap berlaga, Erick dan jajarannya
di INASGOC juga menjadi tumpuan Indonesia dalam memenuhi ambisi “sukses
dalam prestasi, dan sukses juga sebagai tuan rumah Asian Games 2018.”
INASGOC pimpinan Erick harus benar-benar memastikan bahwa
penyelenggaraan Asian Games di Jakarta dan Palembang berjalan lancar,
aman, dan profesional, serta menimbulkan kenangan manis tidak saja bagi
Indonesia sebagai tuan rumah, namun juga bagi seluruh negara peserta
pesta olahraga ini.
Dikenal sebagai eksekutif yang piawai mengelola industri media dan
hiburan, Erick punya antusiasme yang besar pada olahraga. Itu sebabnya,
di tengah sibuk berbisnis, pengusaha kelahiran Jakarta 48 tahun silam
itu juga dikenal sebagai bos sejumlah klub sepakbola terkemuka di
tingkat nasional hingga dunia, mulai dari Persib Bandung, DC United
Amerika Serikat, hingga raksasa Italia Inter Milan.
Kegandrungannya
yang besar akan dunia olaharaga, bercampur dengan kecintaannya pada
Tanah Air membuat Erick kini rela menguras lebih banyak waktu, tenaga,
dan pikirannya untuk mensukseskan tuan rumah Indonesia di pentas Asian
Games 2018 sebagai Ketua INASGOC. Itu sebabnya pengusaha yang juga
dikenal sebagai Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia itu sibuk
bolak-balik ke Jakarta dan Palembang, untuk memastikan bahwa semua
sistem, sarana, pra-sarana serta fasilitas pendukung sudah benar-benar
siap untuk digunakan untuk Asian Games 2018.
Bagaimana reaksi Anda ketika pertama kali ditunjuk sebagai Ketua INASGOC?
Stres,
iya lah, karena waktunya sangat mepet dan kerjanya luar biasa keras.
Kita baru mulai melakukan persiapan pada Maret 2016. Ya, sangat mepet
lah buat persiapan sebuah multievent.
Apa bayangan Asian Games 2018 bagi Anda saat itu?
Stres.
Saat itu kami rapat koordinasi dengan OCA (Olympic Council of Asia),
karena saat itu juga kita sedang berada di ujung tanduk. Saat itu
Indonesia akan dicabut (status) tuan rumahnya, dan akan diberikan ke
negara lain. Ya, kita enggak siap sama sekali dan bisa saja dipindahkan
ke negara lain.
Belum ada kepastian dana, athlete village. Belum ada apapun sama sekali pada Maret 2016.
Bagaimanakah arti Asian Games 2018 bagi bangsa Indonesia?
Ya,
ini paling sering dibilang bahwa Asian Games ini pestanya kita,
pestanya orang Indonesia. Ya, jadi kita harus bersama-sama menyukseskan,
ikut bantu. Bapak Presiden (Joko Widodo) juga kan bilang begitu.
Pada saat itu semua kendala, karena, tidak ada blueprint, venue belum
ada, dana tidak pasti, panitia juga belum terbentuk. Jadi, benar-benar
sesuatu yang sangat berat.
Apa yang dilakukan INASGOC selama ini agar gaung Asian Games bisa terdengar di dalam dan luar negeri?
Kenapa
Asian Games 2018 sampai hari ini bisa berjalan tidak lain adalah
semuanya tergerak menjadi satu untuk menyukseskan Asian Games.
Pemerintah daerah, pemerintah pusat, tokoh-tokoh masyarakat, atlet, dan
semua. Dan tentu yang terpenting juga, kita memastikan peran masyarakat.
Seperti
itu tadi, ada (Kirab) Obor (Asian Games), UKM (Usaha Kecil Menengah)
ikut menjadi bagian, dan ini yang kita harapkan bahwa suksesnya Asian
Games ini hanya bisa satu, kalau semua kita kompak.
0 comments:
Post a Comment