![]() |
Petugas BPBD dan Polri mengevakuasi sejumlah bangunan yang rusak akibat gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
|
TANGERANG-Tim Rescue BPBD Kota Tangerang telah berhasil menjalani tugas mulianya di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Tim yang terdiri dari 12 personel tersebut selama tiga hari berada di Lombok untuk membantu evakuasi korban bencana gempa bumi.
Mereka berangkat sejak Selasa (7/8/2018) dan tiba kembali di Kota Tangerang pada Sabtu (11/8/2018).
Kordinator Tim Rescue BPBD Kota Tangerang Agio Suares menceritakan
kepada TangerangNews selama berada di Lombok yang penuh dramatis.
Menurutnya, sejak tiba di NTB, tim bertugas di titik lokasi
terjadinya bencana gempa yaitu di Lombok Timur. Tepat di Desa Madiyan,
tim langsung mendirikan sebuah tenda.
Agio mengatakan kondisi di NTB masih belum stabil. Selama tiga hari
melihat reruntuhan bangunan, guncangan gempa bumi masih terasa di sana.
"Kemarin pas hari Rabu, gempa terjadi tapi enggak terlalu besar. Pas
hari Kamisnya, gempa juga terjadi lagi dan lumayan besar 6,2 SR sampai
Kota Mataram langsung hancur. Itu posisi kita lagi di Lombok,
guncangannya terasa setiap hari," ujarnya, Minggu (12/8/2018).
Kondisi itu, membuat tim menaruh rasa khawatir. Namun, rasa khawatir
itu pula membuat tim kian semangat untuk menjalankan tugas yang sangat
mulia.
Selama berada di Lombok, tim bekerjasama dengan BNPB dan tim pun
mendapatkan tugas di bagian dapur umum. Tiap pagi hingga sore, tim
bekerja membantu warga yang rumahnya telah hancur.
Menurut Agio, banyak bangunan di wilayah tersebut rusak parah atau
roboh. Jika dipersentasekan, hampir 60 persen bangunan di NTB telah
luluh lantak hingga menyisakan puing-puing yang berserakan. Tak hanya
bangunan, jalan raya di NTB pun banyak yang retak.
"Bangunan masih banyak yang hancur, jalanan juga pada retak," terangnya.
Sementara setiap malam hari, tim bertugas di pengungsian untuk
menghibur korban gempa bumi. Karena, mayoritas korban selamat ini
dilanda trauma yang sangat mendalam.
Agio mengatakan tak sedikit korban yang tewas karena tertimpa
bangunan yang roboh. Sedangkan ratusan warga yang selamat hingga kini
masih berada di posko pengungsian.

"Korban dari semua kalangan masih ngungsi, belum berani pulang ke
rumahnya. Lagi pula rumahnya hancur. Mereka di posko saja, di sanakan
masih ada gempa susulan," katanya.
"Kalau memang pribadi khawatir, ada rasa sedih, musibah kan datang
enggak tentu. Kita juga kasih masukan ke mereka agar tidak trauma begitu
larut, mereka harus bangkit," cerita Agio.
Kendati begitu, aktifitas korban gempa di Lombok sudah kembali
normal. Mereka kebanyakan pergi ke ladang dan tambak miliknya untuk
sekadar mencari rejeki.
Menurut Agio, korban gempa masih perlu bantuan dari masyarakat. Di
mana korban membutuhkan bahan-bahan logistik demi menunjang hidup di
pengungsian.
0 comments:
Post a Comment