![]() |
Presiden Joko Widodo (tengah)
seusai melaksanakan Salat Idul Adha di Lapangan Tegar Beriman Cibinong,
Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (22/8/2018)
|
JAKARTA-Presiden Joko Widodo memaknai perayaan Idul Adha 1439 H sebagai
momen untuk berbagi dan membantu, terutama untuk masyarakat yang menjadi
korban bencana gempa bumi Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
“Seluruh masyarakat, semuanya berbagi, mau berbagi kepada sesama, terutama untuk masyarakat yang menghadapi musibah di NTB,” kata kepala negara usai melaksanakan Salat Idul Adha di Lapangan Tegar Beriman Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (22/8/2018).
Presiden juga mengajak masyarakat Indonesia agar menyisihkan sedikit harta untuk membantu para korban bencana gempa di Lombok. “Dan mengajak kita semuanya di Hari Raya Idul Adha ini sedikit-sedikit (menyisihkan uang) mau membantu saudara kita yang terkena musibah di Lombok, dan di NTB pada umumnya,” kata Jokowi.
“Seluruh masyarakat, semuanya berbagi, mau berbagi kepada sesama, terutama untuk masyarakat yang menghadapi musibah di NTB,” kata kepala negara usai melaksanakan Salat Idul Adha di Lapangan Tegar Beriman Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (22/8/2018).
Presiden juga mengajak masyarakat Indonesia agar menyisihkan sedikit harta untuk membantu para korban bencana gempa di Lombok. “Dan mengajak kita semuanya di Hari Raya Idul Adha ini sedikit-sedikit (menyisihkan uang) mau membantu saudara kita yang terkena musibah di Lombok, dan di NTB pada umumnya,” kata Jokowi.

Sementara, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan, dalam perayaan Idul Adha hari ini terdapat beberapa pesan penting. Pertama, Idul Adha menjadi pengingat kepada manusia tentang nilai-nilai kekeluargaan yang berasal dari kisah kehidupan Nabi Ibrahim AS yang patut dicontoh oleh setiap manusia.
“Bagaimana peran seorang perempuan bernama Siti Hajar yang bisa menjaga keimanan dalam keluarganya, yang bisa mendidik anaknya sehingga bisa menjadi seorang Ismail yang ketika mendengar pesan Ilahiah dari ayahnya, dia bersedia dijadikan kurban untuk menaati dan menerima perintah Allah,” ujar Anies usai menunaikan Salat Id di Balaikota DKI Jakarta, Rabu (22/8/2018).
Anies menuturkan, sebagai kepala keluarga, sosok Nabi Ibrahim AS telah menjadi teladan yang baik untuk keluarga dan umatnya sepanjang zaman. “Peristiwa yang sudah terjadi 5.000 tahun lalu sampai saat ini pun masih dikenang, dan masih dijadikan pelajaran,” ucap mantan menteri pendidikan dan kebudayaan (mendikbud) itu.
Dia berpandangan, setiap umat Islam merayakan Idul Adha, itu tidak hanya menjadi momentum untuk memberbarui iman. Akan tetapi juga menjadi peringatan penting bagi setiap muslim tentang urgensi pendidikan keluarga dan juga pendidikan anak-anak.
“Sesuatu yang sering kali kita terlewat untuk membicarakan, kita sering berbicara tentang keimanan Ibrahim bagaimana Nabi Ibrahim sebagai ‘bapak tauhid’, tapi jangan lewatkan tentang pendidikan dalam keluarga yang menghasilkan anak-anak seperti Ismail,” tuturnya.
Selain pesan kekeluargaan, kata Anies, dalam perayaan Idul Adha juga terdapat pesan tentang ketaatan sosial. “Bagaimana kurban ini menjadi santapan bagi keluarga yang belum sejahtera untuk merasakan kenikmatan makan enak di Lebaran Idul Adha,” ujar mantan rektor Universitas Paramadina ini.

Bakal calon wakil presiden Sandiaga Salahuddin Uno memaknai Hari Raya Idul Adha kali ini sebagai momentum untuk saling bertoleransi antarumat beragama. Karena itu, dia mengajak seluruh masyarakat untuk selalu menjaga keharmonisan yang sudah terbangun.
“Ini adalah bentuk keharmonisan dalam bingkai keberagaman ya. Kita bisa salat di Jalan Urip Sumoharjo ini, pas di depan Gereja Koinonia. Ini kita lihat bagaimana menyatunya toleransi beragama di Jakarta dan di seluruh wilayah Indonesia,” kata Sandi usai melaksanakan Salat Id di area Monumen Perjuangan Jatinegara, Jalan Urip Sumoharjo, Jakarta TImur, Rabu (22/8/2018).
Mantan wakil gubernur DKI Jakarta itu meyakini, dengan menguatnya rasa toleransi beragama di tengah masyarakat, bangsa ini dapat menjalankan pembangunan dengan lebih matang di masa mendatang. Pada gilirannya, keharmonisan tersebut akan membawa kesuksesan sinergitas ekonomi juga.
“Kita yakini bahwa dengan harmoni bersatunya bangsa, kita bisa membawa kesuksesan kita untuk mencapai pembangunan ekonomi dengan lebih baik ke depan, pembangunan ekonomi yang berpihak kepada rakyat,” tuturnya.

0 comments:
Post a Comment