SERANG — Korban meninggal
dunia akibat gempa bumi dan tsunami yang terjadi di Kota Palu, Sulawesi
Tengah, meningkat menjadi 384 orang.
Selain ratusan korban meninggal, menurut
data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), tercatat 29 orang
hilang dan 540 luka berat.
Data tersebut merupakan pemutakhiran dari
data yang sebelumnya dirilis BNPB pada pukul 10.00 WIB, yaitu 48 orang
meninggal dunia dan 356 orang luka-luka.
Baik korban meninggal maupun luka berat disebabkan terdampak gempa dan tsunami.
“Korban disebabkan gempa dan tsunami,” kata
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat BNPB Sutopo Purwo
Nugroho di kantor BNPB, Utan Kayu, Jakarta Timur, Sabtu (29/9/2018)
dikutip dari kompas.com.
Saat ini, baru separuh dari jumlah korban
meninggal yang berhasil diidentifikasi Disaster Victim Identification
(DVI) Polri. Polri masih terus berupaya mengidentifikasi seluruh korban.
Menurut Sutopo, jumlah korban tersebut
masih akan bertambah. Sebab, hingga saat ini proses evakuasi masih
terus dilakukan. Namun, belum seluruh daerah terjangkau petugas.
“Jumlah masih akan terus bertambah karena proses evakuasi terus dilakukan. Belum semua daerah terjangkau petugas,” ujar Sutopo.
“Alat berat diperlukan, personel Tim SAR perlu ditambah,” kata dia.
Hingga saat ini BNPB belum bisa
menyampaikan jumlah korban terdampak gempa dan tsunami di Kabupaten
Donggala. Sebab, hingga saat ini listrik di wilayah tersebut masih padam
sehingga menghambat komunikasi.







0 comments:
Post a Comment