![]() |
SERANG-Warga Pulo Ampel dan Bojonegara, Kabupaten Serang, mengadakan aksi
penolakan terhadap rencana perluasan penambangan batu di Gunung Gede dan
Gunung Merdeka. Hal ini terungkap melalui rapat yang dilakukan oleh
para pemuda kampung di Desa Sumuranja, Sabtu (22/9) malam.
Dalam rapat tersebut, warga bersikeras dengan sikap tegas bahwa
kondisi alami kedua gunung tersebut harus tetap dipertahankan. Selain
itu Gunung yang dikeruk tersebut merupakan kawasan hijau dan serapan
air, Gunung Gede dan Gunung Merdeka. Selain itu, daerah pegunungan ini
juga memiliki nilai sejarah perjuangan Banten dalam mempertahankan
bangsa.
Fitrotul Islam selaku koordinator pemuda mengatakan bahwa aksi
penolakan tersebut dilengkapi dengan bubuhan tanda tangan dari warga.
Hal ini menunjukkan bahwa seluruh warga memang menolak adanya pengerukan
tersebut.
“Kami segera berkordinasi dengan desa dan masyarakat untuk melakukan
penolakan tersebut dengan pengumpulan tanda tangan sebagai bukti
penolakan,” tegas Fitrotul Islam atau sering akrab disapa Pipit.
Hingga kapanpun, Pipit mengatakan bahwa pemuda akan tetap menolak
adanya pengerukan dan penambangan batu. Hingga kini perbukitan di
sekitar Gunung Merdeka dan Gede masih terus ditambang. Rencannya
pengerukan akan diperluas hingga kawasan Gunung Gede dan Gunung Merdeka
seluas sekitar 164 hektar. Beberapa desa yang akan terdampak akibat
penambangan tersebut antar laim Desa Sumuranja, Desa Gondara, Desa
Ampel, Desa Candi, Desa Pengarengan, dan beberapa desa lainnya
Sementara itu perwakilan pemuda lainnya, Alhasbi mengatakan bahwa
penghijauan terhadap wilayah-wilayah yang dikeruk juga menjadi tanggung
jawab perusahaan.
“Area itu harus dikembalikan sebagai kawasan resapan untuk
meminimalisasi terjadinya longsor dan banjir, termasuk normalisasi
saluran air,” pungkasnya.
0 comments:
Post a Comment