JAKARTA-Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi
(Perludem), Titi Anggraini menanggapi beberapa hasil lembaga survei yang
kerap merilis hasil temuannya dalam mendekati Pilpres 2019.Titi mengatakan, kontestan politik bukan saja berasal dari partai
politik tapi juga kandidat perorangan seperti publik figur yang
mendaftarkan dirinya sebagai calon legislatif dalam pemilu mendatang.
"Jadi, saya kira harus diingat dulu kalau kita bicara kontestan memang konstitusi dan UUD ngomong itu partai politik. Rapi riilnya itu bukan partai politik," ujar Titi dalam diskusi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (27/10).
Titi menilai, dalam survei yang dilakukan tersebut lebih banyak menanyakan kepada responden mengenai partai yang mengusungnya. Padahal, nilai perseorangan caleg juga menjadi penentu suara.
"Ketika survei ini mereka menanyakan kepada responden adalah partainya belum menghitung kandidat perorangan. Dalam banyak kasus pemilih, mereka lebih ditanya partai bukan perseorangan," kata dia.
Pasalnya, lanjut Titi, kebanyakan pemilih bisa saja menentukan pilihan dari sosok perorangan dan juga bisa lihat dari partainya. Dan perorangan dapat meempengaruhi suara parpol dalam pemilu. "Kita contohkan, orang kan bisa saja tidak suka dengan partainya tapi dia mencintai kepribadian salah satu orang dalam partai itu, jadi ya seperti itu," pungkas Titi.
"Jadi, saya kira harus diingat dulu kalau kita bicara kontestan memang konstitusi dan UUD ngomong itu partai politik. Rapi riilnya itu bukan partai politik," ujar Titi dalam diskusi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (27/10).
Titi menilai, dalam survei yang dilakukan tersebut lebih banyak menanyakan kepada responden mengenai partai yang mengusungnya. Padahal, nilai perseorangan caleg juga menjadi penentu suara.
"Ketika survei ini mereka menanyakan kepada responden adalah partainya belum menghitung kandidat perorangan. Dalam banyak kasus pemilih, mereka lebih ditanya partai bukan perseorangan," kata dia.
Pasalnya, lanjut Titi, kebanyakan pemilih bisa saja menentukan pilihan dari sosok perorangan dan juga bisa lihat dari partainya. Dan perorangan dapat meempengaruhi suara parpol dalam pemilu. "Kita contohkan, orang kan bisa saja tidak suka dengan partainya tapi dia mencintai kepribadian salah satu orang dalam partai itu, jadi ya seperti itu," pungkas Titi.
0 comments:
Post a Comment