JAKARTA — Direktur Media dan Informasi Badan
Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Hashim
Djojohadikusumo kemarin mengundang sejumlah wartawan media massa luar
negeri ke Media Center Prabowo-Sandi di Jalan Sriwijaya I, Jakarta.
Hashim menjelaskan bahwa salah satu tujuan kegiatan tersebut untuk
menjelaskan bahwa Prabowo sama sekali tidak antiasing dan ‘antiaseng’.
Menurutnya, hal itu penting dipaparkan kepada jurnalis media massa dari
luar negeri.
“Ya, sudah terlihat bahwa pers asing banyak yang salah mengerti sikap
Pak Prabowo. Dan ini seolah-olah Pak Prabowo antiasing, antiaseng, itu
yang saya luruskan bahwa Pak Prabowo bukan antiasing dan antiaseng,”
ujar Hashim usai acara yang dikutip dari cnnindonesia.com, Jumat
(20/10/2018)
Adik Prabowo itu menilai selama ini banyak berita hoaks yang
menyatakan bahwa Prabowo antiasing dan antiaseng. Menurut Hashim, hal
itulah yang membuat Prabowo kerap disebut antiasing. Dia menyayangkan
hal tersebut.
Prabowo, kata Hashim, justru ingin menunjukkan sikap ingin memajukan
Indonesia. Dalam hal ini sejajar atau lebih hebat dibanding negara lain.
“Bukan anti investor asing. Tapi kita mau Indonesia bermartabat. Kita
mau setara. Kita mau sejajar dengan negara-negara asing. Itu sebetulnya
keinginan Pak Prabowo,” kata Hashim.
Hashim mengatakan pertemuan dengan jurnalis dari luar negeri hari ini
adalah agenda yang pertama. Selanjutnya, Hashim berniat mengadakan
acara serupa secara rutin.
Dia berencana mengundang jurnalis media massa luar negeri sekali
dalam dua pekan. Kemudian, ketika pemungutan suara sudah semakin dekat
pada April 2019, intensitas akan diperbanyak.
“Nanti semakin dekat dengan pilpres dan pileg kita mungkin sekali dalam seminggu,” ucap Hashim.
Prabowo dalam sejumlah kesempatan kerap mengungkit soal nasionalisme dan kedaulatan yang tergerus.
Pada Juli lalu, Prabowo mengatakan bahwa Indonesia telah kehilangan kedaulatan terutama di bidang ekonomi.
“Saya menilai, mungkin banyak yang tidak suka, Indonesia sudah
kehilangan kedaulatan. Terutama kedaulatan ekonomi,” kata Prabowo di
kediamannya, Jalan Kertanegara, Jakarta, Jumat (6/7) malam.
Prabowo mengatakan masih banyak rakyat yang kesulitan memenuhi
kebutuhan ekonominya. Rakyat, lanjut Prabowo, masih banyak yang tidak
berdaulat dalam berusaha memenuhi kebutuhan pokoknya.
Menurut Prabowo, hal itu adalah cerminan dari Indonesia telah kehilangan kedaulatan ekonomi.
“Tanpa kedaulatan ekonomi, tidak ada gunanya kemerdekaan. Kalau
rakyat kita miskin, semua aset dikuasai orang asing, tidak ada gunanya
kita merdeka,” imbuh Prabowo dengan nada tegas.
0 comments:
Post a Comment