Tuesday, 19 February 2019

Butuh Restrukturisasi Industri untuk Dorong Kinerja Ekspor


JAKARTA - Kinerja perdagangan Indonesia yang tidak menggembirakan pada awal tahun ini mesti segera diantisipasi dengan berbagai kebijakan dengan fokus memacu ekspor dan memangkas impor barang yang tidak signifikan mendorong perekonomian. Dari sisi ekspor, beberapa hal mendasar yang mesti dilakukan terutama adalah stabilisasi nilai tukar rupiah, restrukturisasi industri, dan antisipasi dampak perang dagang.
Sedangkan pemerintah menyatakan akan memperbaiki efisiensi dan daya saing untuk meningkatkan kinerja ekspor. Ekonom Universitas Brawijaya, Chandra Fajri Ananda, mengungkapkan ada sejumlah strategi yang sebenarnya bisa disiapkan pemerintah untuk mendorong ekspor. Sayangnya, hal tersebut tidak bisa dimanfaatkan secara optimal. Pertama, dari sisi kurs rupiah.
Pelemahan nilai tukar rupiah sebenarnya dapat mendorong ekspor. Namun, faktanya momentum tersebut tidak bisa dimanfaatkan. “Artinya, kita punya masalah. Bukan bagaimana menjualnya, tapi industri kita tidak mampu memanfaatkan pelemahan rupiah untuk dorong ekspor,” kata dia, di Jakarta, Senin (18/2).
Menurut dia, akar persoalan dari hal ini adalah industri, termasuk ekspor, yang membutuhkan konten impor cukup besar, sehingga kalau rupiah melemah maka impor itu akan menjadi masalah besar. “Dan tren impor itu terus naik, makanya kita jadi defisit. Artinya, ada masalah di dalam industri kita,” tukas Chandra.
Problem utamanya, industri nasional tidak bisa memanfaatkan konten lokal untuk bahan baku. “Selama industri domestik menjadi sangat bergantung pada bahan baku dari luar negeri, maka kita tidak bisa berbuat banyak,” tegas dia.
Chandra menyatakan risiko global seperti perang dagang juga menjadi ancaman tersendiri bagi ekspor Indonesia. Apabila terjadi perubahan pertumbuhan ekonomi satu persen dari Tiongkok maupun Amerika Serikat (AS), maka akan sangat berdampak bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.
“Kalau kasusnya di Tiongkok, kita akan terpengaruh 0,07 persen. Sedangkan bila kejadiannya di Amerika, itu pengaruhnya lebih besar yakni 0,09 persen. Itu pengaruhnya pada pertumbuhan ekonomi Indonesia. Artinya, kita sudah nggak bisa lepas dari pengaruh itu,” jelas dia.
Oleh karena itu, pekerjaan rumah yang harus segera dituntaskan oleh pemerintah adalah, stabilisasi kurs, restrukturisasi industri, dan antisipasi perang dagang. “Intinya, harus ada pembangunan industri di hulu dan hilir.
Sebab, ternyata ada masalah juga. Misalnya, kita sedang membangun infrastruktur, tapi anehnya permintaan baja dalam negeri turun. Rupanya, bajanya banyak yang impor,” ungkap Chandra.
Segera Antisipasi

Sebelumnya, sejumlah kalangan mengingatkan pemerintah harus segera mengantisipasi buruknya defisit neraca perdagangan Indonesia Januari 2019, agar tidak terus berlanjut dan berkembang menjadi liar. Sebab, hal itu akan berimbas pada pelemahan kurs rupiah secara konsisten dalam jangka panjang.
Solusinya, mendorong diversifikasi produk ekspor yang bernilai tambah, memangkas perizinan dan prosedur ekspor khususnya di daerah, serta pembangunan infrastruktur untuk sarana pendukung ekspor. Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan defisit perdagangan Januari 2019 mencapai 1,16 miliar dollar AS atau terdalam sejak 2014. Ini disebabkan penurunan ekspor yang signifikan di awal tahun, terutama akibat dampak perang dagang AS dan Tiongkok.
Sementara itu, Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengatakan pemerintah semakin waspada dengan perlambatan ekonomi global, terutama di negara target pasar, karena telah berimbas pada ekspor Indonesia awal tahun. “Risiko dari global meningkat dan tentu destinasi ekspor lebih sulit,” ujar dia, Senin.
Menurut Menkeu, untuk meningkatkan kinerja ekspor ke depan, pemerintah akan melakukan perbaikan dalam hal efisiensi dan daya saing, misalnya perbaikan regulasi, birokrasi, dan aplikasi sistem. “Hal yang bisa kita kendalikan kami akan terus perbaiki sehingga pengusaha merasakan bahwa mereka mendapatkan keringanan dan dukungan dari pemerintah,” ujar Sri Mulyani.
Di saat yang bersamaan, pemerintah juga melakukan diversifikasi negara tujuan ekspor seperti ke Afrika, Timur Tengah, maupun negara berkembang lain. “Meskipun untuk destinasi pasar baru ini kami tetap harus hati-hati mengenai nilai tukar karena kemampuan mendapatkan dollar atau kalau dia menggunakan mata uang lokal berarti ada persoalan kepastian biaya,” jelas dia.
Share:

0 comments:

Post a Comment

Selamat HUT Byangkara Ke 79

Selamat HUT Byangkara Ke 79

DPRD KAB SERANG SELAMAT HUT BYANGKARA KE 79

DPRD KAB SERANG SELAMAT HUT BYANGKARA KE 79

BERBUAT BAIKLAH SESUNGUHNYA UNTUK DIRI KITA

BERBUAT BAIKLAH SESUNGUHNYA UNTUK DIRI KITA

DINAS PENDIKAN BANTEN SELAMAT HARI PENDIDIKAN NASIONAL

DINAS PENDIKAN BANTEN SELAMAT HARI PENDIDIKAN NASIONAL

Silakan Klik Kerja sama Publikasi

MOTO KAMI


Cermat Cerdas Tepat Dalam Informasi Menjadi Media Inpendent Berita Tanpa Intervensi

Unsur Pimpinan DPR RI 2024 2029

Ucapan Selamat Pelantikan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Serang

Ucapan Selamat Pelantikan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Serang

PT KONTAK MEDIA PERSADA GROUP KLIK

Aku Tahu Apa Yang Kau Suka ?

Aku Tahu Apa Yang Kau Suka ?

Hidup Untuk Saling Melindungi Bukan Saling Melukai

Hidup Untuk Saling Melindungi Bukan Saling Melukai

BUMN PEDULI BANGSA

BUMN PEDULI BANGSA

Penawaran Kerja Sama

TV KONTAK BANTEN

KEMENTRIAN SEKRETARIS NEGARA

KEMENTRIAN SEKRETARIS NEGARA

Hari Amal Bhakti ke 78 Bakti Untuk Negeri

Hari Amal Bhakti ke 78 Bakti Untuk Negeri

FORUM UNIVERSITAS TRISAKTI

FORUM UNIVERSITAS TRISAKTI
Media yang kuat butuh rakyat yang terlibat, mengelola kebebasan dengan bertanggung jawab._ Najwa Shihab

SILAKAN PASANG IKLAN KLIK

IBU KOTA NUSANTARA

IBU KOTA NUSANTARA

KONTAK MEDIA GROUP

BACA BERITA BIKIN PAS DI HATI YA DI SINI !!

INFO CPNS DAN PPPK 2025 KLIK

PESAN MAKANAN ENGAK RIBET

MOTO KAMI


BERBUAT BAIK TERHADAP SESAMA SESUNGGUHNYA UNTUK KEBAIKAN DIRI KITA

KEMENTRIAN HUKUM DAN HAM

KEMENTRIAN HUKUM DAN HAM

INFO DEWAN PERWAKILAN RAKYAT (DPR) RI

KEMENTRIAN BUMN

KEMENTRIAN BUMN

SELAMAT HARI ADIYAKSA KE 62

SELAMAT HARI ADIYAKSA KE 62

Jadikan Kritik Masyarakat Sebagai INTROPEKSI

Jadikan Kritik Masyarakat Sebagai INTROPEKSI

ENERGI KOLOBORASI

ENERGI KOLOBORASI

Bergerak TAK TERBATAS

Bergerak TAK TERBATAS

KELUARGA BESAR KEJAKSAAN RI

KELUARGA BESAR KEJAKSAAN RI

SENYUM ADALAH IBADAH

SENYUM ADALAH IBADAH

SELAMAT DAN SUKSES

SELAMAT DAN SUKSES

Bergerak Tumbuh Bersama

Bergerak Tumbuh Bersama

SELALU BERBUAT UNTUK BANGSA

AWAS BAHAYA LATEN KORUPSI

AWAS BAHAYA LATEN KORUPSI

Kata Motifasi Koran Kontak Banten

Kata Motifasi Koran Kontak Banten

Mau Kirim Tulisan Artikel Klik aja

MOTO KAMI


Sekecil APAPUN Yang Anda Perbuat Akan Menjadikan Cermin Kami untuk Maju

BARCODE INFO KERJA KLIK

Silakan Pesan Buku Catatan Kehidupan Ali

Berita Populer

INFO KPK

INFO KEJAKSAAN RI

Bergerak Kita Bangkit untuk Indonesia

Bergerak Kita Bangkit untuk Indonesia

BERIKAN SENYUM UNTUK MU INDONESIA

BERIKAN SENYUM UNTUK MU INDONESIA

BANGKIT LEBIH KUAT

BANGKIT LEBIH KUAT

AYO SELAMATKAN BUMI KITA

AYO SELAMATKAN BUMI KITA

PRAJA MUDA JIWA MUDA

PRAJA MUDA JIWA MUDA

Hati Nurani Tidak Ada Dalam Buku Tapi Ada di Hati

Hati Nurani Tidak Ada Dalam Buku Tapi Ada di Hati

BERGERAK DAN BERGERAK

Seputar Parlemen

INFO KPK JAKARTA

INFO ICW NASIONAL KLIK

Salam Damai Untuk Indonesia

Layanan Kota Tangerang Selatan BPHTB

Kementrian

Susunan Redaksi

Kementrian PU

Support