TANGERANG-Dunia pendidikan harus terus beradaptasi dengan perkembangan zaman
serta tuntutan kebutuhan siswa. Salah satunya harus menjadi ruang
menyenangkan bagi peserta didik.
Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM) pun diyakini menjadi salah satu
alternatif untuk mewujudkan harapan tersebut. Sebuah gerakan yang
dipelopori oleh Muhammad Nur Rizal itu kini mulai digaungkan di
Kabupaten Tangerang.
"Di Dindik (Dinas Pendidikan) Kabupaten Tangerang tim pengembang GSM
sedang bekerja. Karena target untuk 2019 ini ada 70 sekolah yang menjadi
pilot projek dari GSM. 70 itu ada 20 SMP Negeri dan 50 SD Negeri yang
ada di Kabupaten Tangerang,” ujar Kepala Bidang (Kabid) SMP Dinas
Pendidikan (Dindik) Kabupaten Tangerang, Fahrudin usai kegiatan
sosialisasi Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM) di Gedung Serba Guna,
Selasa (5/3/2019).
Diketahui, kegiatan tersebut diikuti oleh ratusan tenaga pendidik non PNS yang tergabung dalam Pena Ungu Kabupaten Tangerang.
Lanjut Fahrudin, GSM memiliki konsep yaitu pendidikan dan
pengembangan karakter pelajar dengan tujuan akhir adalah pelajar di
Kabupaten Tangerang merasa senang berada di sekolah. Hal itu didasari
oleh pengamatan dan analisa pihaknya dan Pemkab Tangerang untuk mengubah
kebiasaan dan pemikiran pelajar terhadap sekolah yang terkesan seram
serta menakutkan.
“Paradigma itulah yang kita balik, bahwa ternyata sekolah itu adalah
rumah kedua dan guru selaku orang tua kedua bagi para pelajar. Jadi
mereka tidak ada bedanya antara di rumah dan di sekolah. Jadi kita
membangun semangat bagaiamana pelajar itu merindukan sekolah,” katanya.
Fahrudin menambahkan, dengan sosialisasi kepada guru non PNS itu
diharapkan gerakan itu tidak hanya sekedar bergaung dikalangan tenaga
pendidik berstatus PNS, namun juga tenaga pendidik honorer.
Ia juga menyebut ada delapan indikator yang ditetapkan pihaknya.
Salah satunya adalah membangun para pelajar di Kabupaten Tangerang yang
gemilang.
“Itu semacam kerangka dasar kami dalam lima tahun ini memposisikan
pendidikan di Kabupaten Tangerang dengan prinsip delapan indikator itu.
Kami yakin juga dengan anak di sekolah prestasi dapat tercapai dan tidak
ada pemaksaan lagi serta intimidasi bahwa mereka harus belajar,"
tutupnya.
Sementara Ketua Pena Ungu Kabupaten Tangerang, Akhmad Dimyati
mengatakan, sebagai komunitas yang menampung 8.000 lebih guru non PNS di
Kabupaten Tangerang, pihaknya ingin turut berkontribusi dalam program
unggulan Bupati Tangerang yakni GSM di seluruh sekolah baik SD Negeri
maupun SMP Negeri.
“Program unggulan Bupati Tangerang sampai saat ini baru
tersosialisasikan hanya sebatas guru berstatus PNS, dan hari ini
sebanyak 300 guru dari Kategori 2 (K2) dan non K2 atau non PNS mengikuit
sosialisasi GSM,” ungkapnya.
0 comments:
Post a Comment